Senin 21 Dec 2020 13:05 WIB

Wagub Jabar Minta tak Ada Lagi Masyarakat Tolak Vaksinasi

Pada Desember, tim uji klinis Unpad juga mengirim laporan interim/laporan sementara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyambut baik persiapan vaksinasi yang dilakukan pemerintah pusat. Menurutnya, Indonesia sedang menyiapkan adanya vaksin dan sudah disampaikan beberapa kali.

"Harapan kami, masyarakat sudah tidak ada yang menolak lagi karena kehalalannya MUI sudah menyampaikan dan juga masalah dampaknya menteri kesehatan sudah menyampaikan bahkan Bapak Presiden juga siap yang pertama," ujar Uu dalam apel siaga jelang libur panjang di Gedung Sate, Senin (21/12).

Uu mengatakan, ia pun sebagai wakil gubernur siap untuk divaksin. Karena, kalau gubernur dan Forkopimda provinsi sudah. "Dan juga masyarakat harapan kami bisa dengan kesadaran melaksanakan vaksin tapi hari ini mari kita bersabar karena memang belum datang tapi pada saatnya untuk tidak menjadi hal yang sulit," katanya.

Sebelumnya, juru bicara tim uji klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad) Rodman Tarigan mengatakan, relawan uji klinis vaksin fase tiga Covid-19 Sinovac melakukan enam kunjungan penelitian selama uji klinis berlangsung. 

Pada kunjungan pertama atau Visit 0 (V0), relawan mendapatkan penjelasan mengenai alur uji klinis dan swab test. Jika hasil tes negatif, relawan melakukan kunjungan kedua atau Visit (V1). 

Dalam V1, relawan menjalani penyuntikan pertama. Sedangkan penyuntikan kedua dilakukan 14 hari setelah penyuntikan pertama pada kunjungan ketiga atau Visit 2 (V2). 

Setelah V2, relawan melakukan tiga kali pengambilan darah pada kunjungan keempat atau Visit 3 (V3) yang dilakukan 14 hari setelah penyuntikan kedua, kunjungan kelima atau Visit 3A (V3A) yang dilaksanakan tiga bulan dari penyuntikan kedua, dan kunjungan keenam atau Visit 4 (V4) yang dilakukan enam bulan setelah penyuntikan kedua.

Rodman menjelaskan, pengecekan darah enam bulan setelah penyuntikan dilakukan untuk melihat konsistensi antibodi. "Untuk mengetahui berapa lama kekebalan atau antibodi yang terbentuk pada relawan yang mendapatkan vaksin," kata Rodman. 

Rodman juga menegaskan, dalam uji klinis vaksin Covid-19, ada relawan yang mendapatkan suntik vaksin, dan ada relawan yang mendapatkan suntik placebo. 

"Setelah pengecekan antibodi enam bulan dari penyuntikan kedua, laporan lengkap akan disusun dan dikirim. Kira-kira April 2021. Sedangkan, pada Desember, kami juga mengirim laporan interim atau laporan sementara,"katanya.

Semua tahapan uji klinis vaksin fase tiga COVID-19 Sinovac tersebut dijalani Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga menjadi relawan dalam uji klinis tersebut.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement