REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan kasus kematian akibat Covid-19 mengalami peningkatan signifikan. Pada satu bulan terakhir, pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Kota Bandung terdapat sebanyak 40 orang yang tersebar di berbagai tempat.
Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung merilis hingga Ahad (20/12) kasus kumulatif sebanyak 5.072 orang, kasus aktif mencapai 706 orang, kasus sembuh 4.219 dan kasus meninggal dunia sebanyak 147 orang.
"Ya (meningkat), dalam sebulan nambah 40 orang," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanegara saat dikonfirmasi, Senin (21/12). Ia melanjutkan, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi di rumah sakit rujukan mencapai 90,93 persen.
Ahyani mengatakan saat ini sedang menyusun surat edaran menindaklanjuti surat edaran Gubernur Jawa Barat tentang wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata harus memiliki bukti hasil rapid tes antigen negatif. Sedangkan, surat edaran dari BNPB yang menyatakan perjalanan yang menggunakan pesawat dan kereta api harus terlebih dahulu negatif rapid tes antigen.
Selanjutnya, perjalanan antar kota di Jawa diimbau untuk melaksanakan rapid test antigen. "Insyallah kita mengikuti karena harus sejalan," katanya.
Menurutnya, pihaknya menerima dua surat edaran tersebut pada Sabtu dan Ahad kemarin sehingga diharapkan surat edaran yang dikeluarkan Wali Kota Bandung dapat dituntaskan hari ini. Ahyani menambahkan, biaya rapid test antigen sudah dipatok sebesar Rp 250 ribu berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
"Kita meramu dua kebijakan itu, hari ini keluar edaran," katanya.