REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT kerap bersumpah dengan menggunakan waktu-waktu berbeda dalam kehidupan manusia selama 24 jam. Salah satunya, yakni sumpah di waktu subuh.
Allah SWT berfirman dalam surat at-Takwir ayat 18: وَٱلصُّبْحِ إِذَا تَنَفَّسَ "Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing."
Dikutip dari laman Tafsir Web, berdasarkan ayat di atas dapat dijelaskan dari Tafsir Juz 'Amma atau Syekh Prof Dr Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama Arab Saudi yakni:
"Dan dengan waktu fajar yang datang dengan cahayanya, yakni pagi yang meninggalkan kegelapan malam, dan ini juga merupakan ayat Allah Jalla Jalaluhu yang paling agung. Dan maksud dari sumpah Allah Jalla Jalaluhu dengan siang dan malam dan sumpah-sumpahnya yang telah disebutkan, adalah merupakan penekanan akan kuasa Allah."
Dalam surat lain di Alquran SWT juga menyebutkan sumpahnya di waktu Subuh. Selain itu, sumpah terhadap waktu lainnya juga disebutkan dalam kitab suci umat Islam ini. Allah SWT berfirman dalam surat Al Fajr ayat pertama: وَالۡفَجۡرِۙ "Demi fajar". Kemudian juga dalam surat Al- Lail ayat pertama وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰىۙ "Demi malam apabila menutupi (cahaya siang)".
Pentingnya perkara waktu ini juga seolah mengisyaratkan manusia bahwa hidup di dunia hanya sementara dan dari waktu yang diberikan, terdapat pertanggungjawaban atas segala apa yang diberi Allah SWT. Pentingnya waktu juga dikaitkan dengan waktu tibanya sholat.