Senin 21 Dec 2020 14:33 WIB

Bejat, Seorang Anak di Tasikmalaya Dicabuli Ayah Tirinya

Kasus ini diketahui karena ibu korban curiga anaknya sangat akrab dengan suaminya.

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Ilustrasi Pencabulan
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Pencabulan

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Seorang anak perempuan masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Tasikmalaya menjadi korban pencabulan. Pelaku pencabulan itu merupakan orang dekat anak tersebut, yaitu ayah tirinya yang berinisial TT (41 tahun).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman mengatakan, peristiwa pencabulan itu terjadi pada 2018 dan 2019. Namun, baru diketahui belakangan oleh ibu korban.

"Kasus ini diketahui karena ibu korban curiga anaknya sangat akrab dengan suaminya. Setelah ditanyai beberapa kali, anaknya ngaku (dicabuli)," kata dia, Senin (21/12). 

Dia menjelaskan, motif pelaku melakukan perbuatan cabul kepada anak tirinya adalah karena nafsu. Korban juga sempat diancam dibunuh oleh pelaku untuk tak bilang kepada siapapun terkait tindakan cabul tersebut.

Berdasarkan keterangan pelaku, dia mencabuli anak tirinya sebanyak empat kali. Dua kali dilakukan saat korban masih duduk di kelas 4 SD dan sisanya ketika korban sudah kelas 5 SD.

Yusuf mengatakan, korban yang saat ini kelas 6 SD itu tak hamil karena perbuatan ayah tirinya. Namun, korban mengalami tekanan psikologis akibat kejadian itu, lantaran selama ini tinggal serumah dengan pelaku.

"Pelaku kita kenakan Pasal 81 dan 82 UU Perlindungan Anak. Ancaman maksimal 15 tahun penjara," kata dia.

Sementara itu, pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka mengakui perbuatannya tersebut. Dia melakukan perbuatannya ketika istrinya berada di luar. 

"Nafsu. Sama istri sering nggak dikasih. Kecapean (istri)," kata dia.

Dia membantah telah mengancam anak tirinya itu. Dia hanya memberi uang Rp 10 ribu kepada anaknya agar mau melakukan sesuai kemauannya.

Pelaku berinisial TT mengaku menyesal atas perbuatannya itu. Dia juga berjanji tak akan melakukan aksinya lagi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement