REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung mendalami informasi dugaan bantuan sosial terbengkalai di salah satu gudang penyimpanan di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
"Sejauh ini, kami masih mendalami. Reskrim langsung ke sana untuk cek laporan masyarakat. Tapi kan kita belum bisa memastikan apakah itu ada pelanggaran pidana atau tidak sebelum laporan tim rampung," kata Kapolsek Cakung Kompol Satria Darma saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (21/12).
Berdasarkan pantauan, gudang penyimpanan bantuan sosial itu berlokasi di Jalan Pulo Buaran II Blok N1-N3 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Sekitar pukul 13.00 WIB tampak sejumlah petugas dari Unit Reserse Kriminal Polsek Cakung yang melakukan peninjauan ke lokasi gudang.
Sejumlah polisi berpakaian bebas itu tampak berdialog dengan sejumlah petugas keamanan gudang dan dipersilakan masuk menuju ke dalam gudang penyimpanan. Salah satu petugas keamanan gudang mengatakan bahwa bansos yang tersimpan di dalam gudang merupakan milik pribadi.
"Awalnya memang ada rencana kerja sama dengan Kemensos untuk penyaluran bansos ini, tapi batal. Jadi statusnya milik pribadi untuk dijual secara ritel," katanya.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur Purwono mengatakan sudah menerima laporan masyarakat terkait video tersebut.
"Sepintas kalau kemasannya merah putih, ya tapi yang pasti saya belum lihat langsung," ujar Purwono.
Purwono mengungkapkan bansos pemerintah merupakan kewenangan Dinas Sosial DKI Jakarta, sementara Bansos Presiden dari Kementerian Sosial. Sebelumnya, tersebar informasi seputar barang bansos yang terbengkalai itu beredar melalui rekaman video berdurasi 12 detik melalui media sosial.
Dalam rekaman itu tampak sejumlah karung bercorak merah dan putih menumpuk hingga memenuhi setiap sudut bangunan gudang dengan luas ruangan sekitar 400 meter persegi.