REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Fadli Imran meresmikan CCTV tanpa titik buta (No Blindspot) di Jakarta Barat. CCTV ini untuk meningkatkan pengamanan wilayah rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di Jakarta Barat.
CCTV No Blindspot adalah program unggulan kepolisian yang memanfaatkan teknologi kamera pengintai CCTV di 120 titik yang terkoneksi ke server pusat komando di Polres Metro Jakarta Barat. “Dalam situasi sekarang, teknologi harus menjadi bagian upaya untuk menciptakan rasa aman,” ujar Fadil di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (21/12).
Kamera pengintai CCTV tersebut merupakan bentuk partisipasi dari masyarakat dan perusahaan serta instansi yang memerlukan pengawasan terhadap obyek vital. Data dari ratusan kamera yang ditempatkan pada sudut yang tak terlihat itu akan terkoneksi dengan pusat komando Polres Metro Jakarta Barat sehingga memudahkan kinerja anggota kepolisian di lapangan.
CCTV No Blindspot diresmikan bersama jajaran pimpinan Polri, TNI, Pemerintah Kota, dan Kejaksaan di wilayah Jakarta Barat. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S Latuheru menyebut 15 kamera pengintai CCTV di tiap kecamatan di lokasi strategis telah terkoneksi dengan pusat komando.
Selanjutnya jumlah kamera pengintai yang aktif akan dioptimalkan kembali sebanyak 19.942 untuk memaksimalkan patroli modern. “Ke depan kita harapkan program ini bisa kita gunakan untuk berbagai kepentingan hukum. Ini adalah kerja fungsi linmas dan kinerja para Babinkamtibmas, dengan menggandeng Babinsa Kodim 0503/JB, dan kelurahan setempat,” ujar Audie.