Senin 21 Dec 2020 16:52 WIB

Nadiem: Industri Harus Menjadi Pemilik Konten Sekolah Vokasi

Ini akan mendorong semakin terciptanya link and match dalam pendidikan vokasi.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Mendikbud RI, Nadiem Makarim
Foto: Kemendikbud RI
Mendikbud RI, Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan pusat kurikulum dan pengajaran pendidikan vokasi harus berfokus pada industri. Ia mengatakan, hal ini akan mendorong semakin terciptanya link and match dalam pendidikan vokasi.

"Peran industri harus ditingkatkan untuk menjadi pemilik konten daripada sekolah-sekolah vokasi kita," kata Nadiem, di Indonesia Vocational Outlook 2020 yang disiarkan secara daring, Senin (21/12).

Baca Juga

Ia menegaskan, pihaknya sangat serius dalam pengembangan pendidikan vokasi. Salah satunya adalah berbagai program yang mendukung link and match antara pendidikan vokasi, baik itu SMK maupun pendidikan tinggi dengan industri.

Nadiem menjelaskan, tujuan link and match adalah menyelaraskan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan industri. Penyelarasan ini menyangkut penyusunan kurikulum dan sertifikasi kompetensi sesuai dengan standar dunia usaha dan dunia industri.

"Kemudian, memperbesar peran dunia usaha dunia industri dalam pembelajaran melalui guru dan dosen, ahli dari kalangan industri dan riset terapan berbasis kebutuhan nyata dan seterusnya," kata dia lagi.

Saat ini, pemerintah memiliki kebijakan super tax deduction, yakni insentif perpajakan yang diberikan oleh pemerintah untuk industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi. Kebijakan ini, kata Nadiem bertujuan memperluas kesempatan pendidikan vokasi untuk melakukan kerja sama dengan jauh lebih banyak industri.

"Melalui kebijakan ini, pendidikan vokasi dapat memiliki kesempatan jauh lebih besar untuk memperoleh mitra dalam pengembangan kurikulum, meningkatkan kualitas dan kuantitas pembelajaran serta kegiatan prakerja atau pemagangan," kata dia. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement