Senin 21 Dec 2020 17:20 WIB

Kelautan dan Perikanan Potensial Berkembang Saat Pandemi

Sumber daya kelautan dan perikanan harus menjadi potensi yang dimanfaatkan Indonesia

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Babinsa TNI mengumpulkan udang Vaname kualitas ekspor saat dilakukan panen serentak 87 tambak rumahan binaan TNI di Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (18/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor udang nasional naik 250 persen dengan volume udang olahan sebanyak 363,067 ton dan produksi udang bahan baku ekspor sebanyak 578,579 ton dalam kurun waktu 2020-2024. ANTARA FOTO/Rahmad/hp.
Foto: RAHMAD/ANTARA FOTO
Babinsa TNI mengumpulkan udang Vaname kualitas ekspor saat dilakukan panen serentak 87 tambak rumahan binaan TNI di Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (18/7/2020). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor udang nasional naik 250 persen dengan volume udang olahan sebanyak 363,067 ton dan produksi udang bahan baku ekspor sebanyak 578,579 ton dalam kurun waktu 2020-2024. ANTARA FOTO/Rahmad/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu elemen potensial yang dapat berkembang pesat meskipun di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), KKP, Sjarief Widjaja, mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk membantu pemulihan ekonomi, KKP sedang giat mengembangkan sektor perikanan budidaya.

Sjarief menyampaikan Politeknik KP Pangandaran melaksanakan panen Udang Vaname Siklus II dengan hasil mencapai 3,2 ton pada Sabtu (19/12). "Kegiatan panen udang ini merupakan bentuk nyata hasil kegiatan praktek produksi taruna dengan konsep pembelajaran melalui Pendekatan Teaching Factory (TEFA)," ujar Sjarief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/12).

Sjarief menjelaskan TEFA merupakan Konsep yang menjadi salah satu keunggulan pola pendidikan vokasi KKP dalam mencetak SDM yang terampil untuk siap kerja dan berwirausaha. Melalui metode pembelajaran ini para siswa diajarkan secara langsung ilmu-ilmu teknis kelautan perikanan melalui kegiatan di lapangan dan tidak hanya praktik laboratorium.

"Target kami untuk para taruna dan taruni yaitu menjadi agen-agen masyarakat. Mereka juga dibimbing menjadi wirausaha untuk bersama bangun sektor perikanan budidaya," ucap Sjarief. 

Untuk mendorong terciptanya wirausaha di bidang perikanan dan kelautan, Sjarief menuturkan KKP memiliki lembaga pinjaman, yakni Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPUMKP) 

"Bantuan tersebut berupa dana pinjaman dengan bunga sebesar tiga persen per tahun. Dengan bunga yang rendah kami memacu semangat generasi muda untuk berhasil," lanjut Sjarief.

Sjarief juga mendorong penyuluh perikanan untuk berwirausaha sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dalam usaha budidaya perikanan. Kata Sjarief, para penyuluh juga diminta terus berkarya.

Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, KKP, Pamuji Lestari, mengatakan potensi sumber daya kelautan dan perikanan harus menjadi potensi yang dapat dimanfaatkan untuk Indonesia lestari. 

"Satuan pendidikan kelautan dan perikanan harus dapat menghasilkan pendapatan yang berasal dari dalam. Kita harus menggejot budidaya perikanan dengan tetap menjaga kelestarian," kata Pamuji.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement