REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina akan menerima 30 juta dosis vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Novavax, pada Juli 2021.
"Sebanyak 30 juta dosis vaksin dari Novavax yang diproduksi di India sudah dijamin, kemungkinan tanpa uang muka," kata Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin dalam wawancara dengan CNN Filipina, Senin (21/12).
Locsin menyebut, informasi tersebut ia peroleh dari Institut Serum India, produsen vaksin terbesar di dunia, dan bahwa perjanjian soal pasokan kemungkinan akan disepakati sebelum akhir tahun. Sejauh ini, belum ada komentar dari institut tersebut, yang pada Agustus lalu memasuki perjanjian terkait lisensi dan pasokan dengan Novavax untuk pengembangan dan komersialisasi calon vaksinnya .
Meskipun berbicara dengan sejumlah produsen vaksin, hingga saat ini Filipina baru menandatangani satu kesepakatan soal pasokan vaksin, yakni dengan bantuan dari sektor swasta untuk mendapat 2,6 juta dosis vaksin dari AstraZeneca.
Filipina juga berencana membeli 25 dosis vaksin dari Sinovac Biotech untuk pengiriman pada Maret tahun depan, serta menargetkan empat hingga 25 juta dosis vaksin Moderna dan Arcturus Therapeutics Holdings. Pembicaraan dengan Moderna, perusahaan yang vaksinnya telah memperoleh izin penggunaan darurat dari Badan Obat dan Makanan AS, akan dimulai pada pekan depan, kata Locsin. Saat ini, angka kasus infeksi Covid-19 di Filipina tercatat 459.789 kasus disertai 8.947 kematian.