REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO--Rizky Adi Saputra (14 tahun) adalah seorang pelajar kelas 3 SMP yang layak diteladani. Kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan membuat Rizky tergerak untuk ikut membantu kedua orang tuanya.
Sejak kelas 6 SD, Rizky sudah berjualan keliling Karak. Hal itu ia lakukan setelah pulang sekolah dengan menggunakan sepeda di Solo Baru yang berjarak 4,5 km. Dalam sehari, Rizky bisa menjual 30-40 bungkus Karak dengan keuntungan Rp 15.000 - Rp 20.000. Kadang Rizky juga bisa mendapat untung lebih ketika ada orang baik yang membayar lebih dagangannya.
Saat ini, Rizky tinggal di rumah kontrakan di kampung Pranan, Sukoharjo. Sang ayah bekerja sebagai sopir truk dan sang ibu bekerja sebagai buruh di pabrik Karak. Anita sebagai ibu dari Rizky juga berjualan nasi liwet di malam hari untuk menambah pemasukan keluarga.
Sebagai anak pada umumnya, Rizky pun memiliki cita-cita sebagai arsitek. Karena itulah, sebagai bentuk kepedulian, Rumah Zakat menyalurkan bantuan berupa beasiswa untuk Rizky. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban Rizky dan keluarga serta bisa membantu Rizky menggapai mimpinya.