Selasa 22 Dec 2020 05:55 WIB

Khutbah Guru Besar Islam yang Buat Orang Amerika Tertawa 

Guru besar UIN Sunan Kalijaga sampaikan khutbah depan orang Amerika.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Machasin, pernah menyampaikan khutbah di depan warga Amerika Serikat.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Machasin, pernah menyampaikan khutbah di depan warga Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Machasin, pernah berkhutbah di Kapel Seminari Hartford, Amerika. Ia menyampaikan khutbah ini dalam bahasa Inggris pada 1998. Setelah pulang ke Yogyakarta, dia kemudian menuliskannya dalam bahasa Indonesia.

Dalam bukunya yang berjudul Islam Dinamis Islam Harmonis: Lokalitas, Pularisme, Terorisme, Prof Machasin menceritakan pengalamannya saat berkhutbah di tempat ibadah umat Kristiani itu. Bahkan, dalam khutbahnya dia membuat orang-orang Amerika tertawa.  

Menurut dia, di Kapel itu orang boleh menyampaikan pesan dengan musik, khutbah, membaca kitab suci, atau menceritakan kisah perjalanan. Orang juga dapat menyampaikannya secara serius maupun dengan selingan humor. 

Sejak datang pada pertengahan Januari 1998, Prof Machasin didorong profesor di seminari itu untuk memberikan pengalaman atau khutbah di Kapel tersebut, tapi Prof Machasin terus saja menolak. Alasanya karena dia masih kurang percaya diri untuk menyampaikan khutbahnya dalam bahasa Inggris. 

Setidaknya ada beberapa hal yang mendorong Prof Machasin untuk akhirnya mencoba menyampaikan khutbahnya di depan orang-orang Amerika. Di antaranya karena dia memang sudah biasa berkhutbah di berbagai tempat. Selain itu, dia juga melihat orang-orang Amerika juga sangat apresiatif terhadap pembicara dalam setiap pertemuan 

Dalam khutbahnya, awalnya Prof Machasin mengatakan, "Saya seringkali merasa bahwa ibu saya mencintai diri saya lebih besar daripada cintanya terhadap saudara-saudara saya. Perasaan ini baru berubah ketika saya melihat ibu juga memperhatikan mereka dan ketika saya berbicara kepada mereka mengenai cinta ibu kepada masing-masing dari kami. Saya kira begitu pula hubungan kita dengan Tuhan."  

Prof Machasin dulu mengira bahwa tradisinya adalah tradisi yang paling baik. Dia menganggap bahwa orang Amerika yang beragama lain dan memiliki tradisi lain adalah orang-orang yang sesat dan tidak baik. Akan tetapi, "I come here only to find you as good as I think I am". Ternyata, di Kapel itu Prof Mahasin menemukan orang-orang Amerika sebaik gambarannya mengenai dirinya sendiri. 

Dalam mengucapkan kata "i think", Prof Machasin memberi penekanan. Lalu apa yang terjadi? Orang-orang Amerika yang hadir tertawa. Prof Machasin awalnya mengira mereka menertawakan diri mereka sendiri.

Prof Machasin tidak mengatakan, "You are even better", untuk mengesankan kesombongan yang ada pada diri. Kesombongan yang perlu ditertawakan karena merupakan kenaifan manusia yang setiap saat menguasai dirinya. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement