Selasa 22 Dec 2020 10:08 WIB

Momentum Iblis Merah untuk Terus Mendesak Juara Bertahan

MU kini hanya beda lima poin dari juara bertahan Liverpool di puncak klasemen.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.
Foto: Martin Meissner / POOLAP POOL
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manchester United (MU) memberikan kejutan kepada fan dan para pesaingnya dengan melesat dari papan tengah ke peringkat ketiga klasemen Liga Primer Inggris. MU menekuk Leeds United 6-2 dalam pertemuan pertama kedua tim di kasta tertinggi sepak bola Inggris sejak 2004 di Old Trafford, Senin (21/12) dini hari WIB.

Padahal sejauh musim ini, Iblis Merah, julukan MU, selalu kesulitan ketika menjalani laga kandang. Bagaimana tidak, MU memulai Liga Primer 2020/2021 dengan dua kekalahan kandang yang memalukan. Pertama kalah 1-3 oleh Crystal Palace dan 1-6 saat menjamu Tottenham Hotspur di pekan ketiga. Entah mengapa, laga kandang di pentas Liga Primer musim ini selalu menjadi momok bagi Iblis Merah yang hanya menang satu kali, satu imbang, dan tiga kali kalah.

MU tak hanya terseok-seok di Inggris, langkah Marcus Rashford dkk di Liga Champions juga terhenti setelah gagal di fase grup. MU hanya finis di peringkat ketiga Grup H, yang membuat Paris Saint-Germain (PSG) serta RB Leipzig berhak lolos ke babak 16 besar. United hanya mengoleksi sembilan poin, hasil dari tiga kali menang dan tiga kali kalah sehingga terpaksa turun kasta dan melanjutkan kiprah ke babak 32 besar Liga Europa.

Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer pun menuai banyak kritik dan terancam dipecat. Tapi, setelah itu tim asuhan Solskjaer menunjukkan perubahan ke arah yang lebih positif belakangan ini. Secara perlahan tapi pasti, MU bangkit. Setelah kekalahan kandang dari Spurs, MU langsung membalasnya dengan kemenangan 4-1 atas Newcastle United. Tapi kembali imbang saat menghadapi Chelsea 0-0 dan kalah 0-1 ketika menjamu Arsenal.

MU baru menunjukkan konsistensinya dalam tujuh laga terakhir Liga Primer dengan mengamankan enam kemenangan dan satu kali imbang. Melawan Everton (3-1), West Brom (1-0), Southampton (3-2), West Ham (3-1), Manchester City (0-0), Sheffield United (3-2), dan Leeds United (6-2). MU tercatat telah mengamankan 23 poin selama periode 18 Oktober hingga 20 Desember 2020.

Scott McTominay, yang mencetak dua gol dalam kemenangan 6-2 atas Leeds mengatakan, perubahan besar skuad MU pada musim ini terjadi setelah peningkatan mentalitas para pemain di setiap laga. Ini juga menjadi kali pertama United mencetak enam gol dalam satu pertandingan sepeninggal pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson.

"Setiap laga adalah final turnamen bagi kami di klub ini. Tahun lalu kami terlalu inkonsisten. Kami menjalani pertandingan tidak dengan cara berpikir yang benar," kata McTominay dikutip dari Manchester Evening News, Senin (21/12). "Tapi, tahun ini kami harus sangat fokus dalam segala hal ketika kami menjalani pertandingan. Hari ini kami menunjukkan itu."

Kemenangan atas Leeds membawa MU merangsak ke papan atas klasemen sementara Liga Primer. United menempati peringkat ketiga dengan 26 poin hasil dari 13 laga. Beda lima poin dari juara bertahan Liverpool di puncak klasemen.

Tren kemenangan yang sedang dialami MU membuat Solskjaer tidak sabar untuk melakoni laga-laga selanjutnya. Pelatih asal Norwegia itu meminta Bruno Fernandes dkk menjaga konsistensi kemenangan. "Ketika dalam momentum ini, kami tak sabar ingin terus bertanding. Setiap pertandingan rasanya seperti laga final," kata Solskjaer.

Kebangkitan Iblis Merah ini juga diakui oleh mantan pemain MU, Roy Keane, yang kerap melontarkan kritik di media. Keane tak memungkiri jika eks klubnya bisa menjadi penantang gelar Liga Primer musim ini. Terlebih MU diuntungkan dengan satu laga simpanan melawan Burnley yang sempat ditunda.

Keane menekankan agar United lebih memperbaiki diri saat laga kandang. "Tak ada alasan tidak bersaing di atas sana. Menurut saya Liverpool masih jadi yang terbaik, tapi United punya peluang terus mendesak Liverpool," jelasnya.

Klasemen Premier League Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَذٰلِكَ جَعَلْنٰكُمْ اُمَّةً وَّسَطًا لِّتَكُوْنُوْا شُهَدَاۤءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ عَلَيْكُمْ شَهِيْدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِيْ كُنْتَ عَلَيْهَآ اِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَّتَّبِعُ الرَّسُوْلَ مِمَّنْ يَّنْقَلِبُ عَلٰى عَقِبَيْهِۗ وَاِنْ كَانَتْ لَكَبِيْرَةً اِلَّا عَلَى الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.

(QS. Al-Baqarah ayat 143)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement