Selasa 22 Dec 2020 12:01 WIB

Arab Saudi dan UEA Retas Telepon Para Jurnalis

Arab Saudi dan UEA meretas 36 telepon pribadi milik jurnalis pada Juli dan Agustus

Red: Nur Aini
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) meretas telepon puluhan jurnalis dengan menggunakan perangkat lunak pengintaian yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) meretas telepon puluhan jurnalis dengan menggunakan perangkat lunak pengintaian yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group.

 

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) meretas telepon puluhan jurnalis dengan menggunakan perangkat lunak pengintaian yang dikembangkan oleh perusahaan Israel NSO Group. Hal itu berdasarkan laporan yang dirilis oleh pusat penelitian Kanada Citizen Lab.

Baca Juga

Citizen Lab, laboratorium interdisipliner dari Universitas Toronto, pada Ahad (20/12) mengatakan bahwa spyware Pegasus digunakan untuk meretas 36 telepon pribadi milik jurnalis, produser, pembawa berita, dan eksekutif Al Jazeera, serta satu telepon pribadi seorang jurnalis TV Al Araby di London.

Peretasan dilakukan pada bulan Juli dan Agustus dengan memanfaatkan zero-click iMessage yang disebut Kismet. Penelitian tersebut mencatat bahwa semua ponsel yang diretas adalah iPhone dan kode berbahaya hanya membuat ponsel tersebut rentan terutama jika sistem Apple iOS 14 ke bawah.

"Kami tidak percaya bahwa KISMET berfungsi melawan iOS 14 dan yang lebih baru, yang mencakup perlindungan keamanan baru. Semua pemilik perangkat iOS harus segera memperbarui ke versi sistem operasi terbaru," kata dia.

Sebanyak empat operator Pegasus, termasuk Monarki Arab Saudi dan Sneaky Kestrel UEA, telah digunakan selama operasi peretasan. Infrastruktur yang digunakan dalam serangan ini termasuk server di Jerman, Prancis, Inggris, dan Italia, menggunakan penyedia cloud Aruba, Choopa, CloudSigma, dan DigitalOcean, menurut laporan tersebut.

Pusat itu mengatakan mereka telah memberi tahu Apple tentang temuan tersebut dan perusahaan telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang memperbaiki masalah tersebut. Pada Januari, harian Guardian melaporkan bahwa ponsel milik miliarder Amazon Jeff Bezos diretas pada 2018 setelah menerima pesan WhatsApp yang dikirim dari akun pribadi putra mahkota Arab Saudi, Muhammad bin-Salman. Banyak data yang diambil dari ponsel Bezos selama peretasan itu, kata laporan itu lebih lanjut.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/arab-saudi-dan-uea-retas-telepon-para-jurnalis/2084521
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement