REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan perempuan masih terjajah berbagai persepsi dan konstruksi sosial yang merugikan, meskipun bangsa Indonesia sudah lama lepas dari belenggu penjajahan dan meraih kemerdekaan.
"Perempuan dikategorikan sebagai kelompok rentan, bukan karena dirinya lemah, melainkan lebih karena budaya patriarki yang menempatkan peran utama perempuan di ranah domestik sehingga tidak mampu mengambil peran aktif di ranah publik," katanya dalam acara Puncak Peringatan Hari Ibu 2020 yang diadakan secara daring, yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Iamengatakan sejak awal negara Indonesia berdiri, melalui Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, negara menjamin komitmen untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat dengan setara dan tanpa kecuali.
Indonesia mengakui dan menjamin pemenuhan hak-hak asasi dan pelindungan bagi setiap orang dengan prinsip kesetaraan. Menurut Bintang, perempuan dan laki-laki harus memiliki kesempatan yang sama untuk turut berperan dalam pembangunan bangsa.
"Tidak ada ruang bagi diskriminasi dalam bentuk apa pun, terutama bagi perempuan. Kesetaraan laki-laki dan perempuan harus dapat dijamin dalam kondisi apa pun. Sudah sepatutnya semua pihak, terutama perempuan, dikedepankan dalam pembangunan bangsa," katanya.
Ia mengatakan dengan jumlah hampir setengah populasi Indonesia, perempuan merupakan salah satu sumber kekuatan bangsa. Perempuan memiliki kualitas yang berharga karena dengan kelembutannya mampu menggerakkan hati banyak orang dan dengan ketangguhan mampu menerjang berbagai tantangan serta berjuang untuk kebaikan bersama.
"Dalam keadaan sulit pandemi COVID-19, perempuan adalah penjaga keluarga. Sebagai ibu, istri, maupun diri sendiri, perempuan adalah sosok yang mulia. Sayang, kekuatan-kekuatan perempuan jarang mendapatkan perhatian," katanya.
Karena itu, melalui rangkaian Peringatan Hari Ibu 2020, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berusaha menggelorakan kembali semangat dan potensi perempuan-perempuan Indonesia untuk menjadi inspirasi bangsa menuju Indonesia maju.
"Sinergi dan dukungan semua pihak merupakan kunci mewujudkan perempuan-perempuan berdaya. Tidak hanya kerja sama antarsektor, tetapi kemitraan yang kuat dan setara antara perempuan dan laki-laki juga perlu dibangun sebagai subjek pembangunan demi mempercepat capaian berbagai agenda prioritas," demikian Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.