REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan memastikan tetap menjamin honor sebanyak 2.000 guru ngaji yang berkegiatan secara work from home (WFH) atau kerja di rumah di masa pandemi Covid-19 ini, bahkan pada 2021 nanti.
"Tidak ada kita kurangi sedikit pun honor guru ngaji karena tidak bisa berkegiatan seperti biasa mengajar anak-anak ngaji di TK Alquran atau tempat ibadah," ujar Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Kota Banjarmasin M Isa Ansari, Selasa (22/12).
Ia mengatakan, para guru ngaji yang tercatat di pemerintahan kota mendapat kesejahteraan setiap bulannya, yakni Rp 450 ribu, diminta tetap mengajar, baik lewat jarak jauh atau harus datang ke rumah murid ngajinya.
"Jika harus ngajar datang ke rumah murid ngajinya tidak juga harus setiap hari, wajib terapkan protokol kesehatan," paparnya.
M Isa mengatakan, di masa pandemi Covid-19 ini, para guru ngaji memang belum dianjurkan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk melaksanakan kegiatan seperti biasa, sebab dikhawatirkan membuat klaster baru. Para guru pun diminta berinovasi untuk tetap mengajar secara WFH sekaligus bentuk pertanggungjawaban atas honor yang diterima dari pemerintah kota.
"Pemerintah kota menganggarkan untuk membayar guru ngaji ini sekitar Rp 8 miliar setiap tahunnya. Sekitar Rp600 juta setiap bulannya dikeluarkan untuk membayar honorarium guru ngaji," tutur M Isa.