Selasa 22 Dec 2020 16:16 WIB

Konsumsi Elpiji di Jatim Diprediksi Naik Selama Liburan

Secara total di Jatimbalinus juga diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10 persen.

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II membentuk Tim Satgas pengendalian dan pemantauan kelancaran penyaluran BBM dan elpiji selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Foto: Pertamina
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region II membentuk Tim Satgas pengendalian dan pemantauan kelancaran penyaluran BBM dan elpiji selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pertamina Marketing Region Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memprediksi konsumsi elpiji di Jawa Timur pada libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 akan naik 6 persen, dari 4.110 metrik ton (MT) menjadi 4.360 MT.

Executive General Manager Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, CD Sasongko dalam keterangan virtualnya mengatakan peningkatan itu diprediksi berdasarkan tren setiap tahun yang cenderung meningkat.

Sementara, itu untuk produk elpiji BrightGas Non Subsidi secara total di wilayah Jatimbalinus juga diprediksi mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi harian normal, yaitu dari 240 MT menjadi 260 MT per hari.

"Kami pastikan pelayanan maksimal dalam mengkoordinir, memantau kelancaran penyaluran BBM dan elpiji, dan hingga saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat," kata Sasongko, Selasa (22/12).

Ia mengatakan secara umum peningkatan tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena dampak pandemi Covid-19. Namun demikian, ketersediaan dan penyaluran elpiji dipastikan aman selama periode Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, sebab pihaknya telah membentuk Tim Satuan Tugas pemantauan kelancaran penyaluran BBM dan elpiji.

Sementara untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), selama masa Natal dan Tahun 2021, konsumsi BBM jenis Gasoline (Pertamax Turbo, Pertamax, Pertalite, Premium) di wilayah Jatimbalinus diprediksi mengalami peningkatan sebesar 5,1 persen dibandingkan dengan konsumsi harian normal sebelum masa Satgas, yaitu dari 16.982 Kilo Liter (KL) menjadi 17.850 KL.

Konsumsi BBM jenis Gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) diprediksi mengalami penurunan sebesar 4,1 persen dari konsumsi harian normal, yaitu dari 7.520 KL menjadi 7.210 KL.

"Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, jika diperlukan akan ditambah sesuai dengan perkiraan kebutuhan yang sudah diperhitungkan, sementara untuk produk subsidi dan penugasan dari pemerintah tentunya akan disesuaikan dengan kuota yang sudah ditetapkan," ujar Sasongko.

Selain itu, Pertamina Jatimbalinus juga menyiagakan 1.386 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di seluruh wilayah setempat. Terdapat tambahan sarana pelayanan berupa 4 titik Kiosk Pertamax dan Pertamina Dex kemasan, empat titik Kiosk Modular di Rest Area yang tidak terdapat SPBU, 62 titik Pertamina Delivery Service (PDS) yang disebar di seluruh wilayah dan exit tol, serta 16 SPBU kantong yang standby untuk mengirim produk BBM dalam waktu singkat.

"Untuk pelayanan kebutuhan elpiji pada masa Satgas, Pertamina menyiagakan sebanyak 501 titik agen dan 5.079 titik pangkalan elpiji 3 Kg, yang akan tetap buka dan melayani masyarakat di hari libur. Ditambah dengan 100 agen dan 1.178 pangkalan elpiji BrightGas yang juga disiagakan memenuhi kebutuhan energi masyarakat," katanya.

Sasongko mengimbau seluruh pelanggan setia untuk memilih bertransaksi secara virtual melalui aplikasi MyPertamina yang dapat diunduh melalui apple store atau google playstore, untuk pencegahan penularan virus Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement