REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbuat durhaka kepada orang tua akan mendapat ganjaran dosa besar dari Allah. Lalu, bagaimana jalan keluar seorang anak durhaka yang ingin taubat tetapi orang tua atau salah satunya sudah meninggal?
Rasulullah bersabda, “Seseorang yang ditinggal mati oleh kedua orang tuanya atau salah satunya daripadanya, sedangkan ia telah berbuat durhaka, kemudian ia selalu berdoa dan memohonkan ampunan buat kedua orang tuanya, niscaya Allah akan mencatatnya sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya,” (HR Imam Baihaqi dari Anas r.a.)
Dalam hadits lain juga disebutkan, jika orang tua telah meninggal, Rasulullah menganjurkan untuk senantiasa mendoakannya. Malik bin Rabi’ah As-Sa’dy berkata, “Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah, tiba –tiba datang seorang laki-laki dari Bani Salimah dan bertanya, “Ya Rasulullaj. Apakah masih ada amal baktiku kepada ayah ibuku yang sudah meninggal dunia?”
Kemudian Rasulullah menjawab, “Masih ada, yaitu menshalatkan keduanya, yakni mendoakannya, membacakan istighfar untuk keduanya, melaksanakan wasiat keduanya, menghubungkan kerabat dari keduanya, menghormati sahabat-sahabat keduanya,” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Doa Ibu oleh Ustadz Syamsuddin Noor, jalan keluar bagi anak durhaka semasa kedua orang tuanya masih hidup ada lima, yaitu pertama selalu mendoakan dan memohon ampunan kepada Allah ketika keduanya telah meninggal. Kedua, melunasi utang orang tuanya jika mereka meninggalkan utang semasa hidup dan belum dibayar.
Ketiga, menunaikan nazar apabila keduanya memiliki nazar yang belum dipenuhi. Keempat, menjaga kehormatan dan memenuhi sumpah yang pernah diucapkannya ketika masih hidup. Terakhir, penuhilah semua yang dapat dilakukan untuk berbuat baik dalam rangka birrul walidaini kepada orang tua yang sudah meninggal dunia.
Semoga Allah memaafkan dan mengampuni segala kesalahan dan dosa kepada orang tua.