REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tugas utama yang harus dilakukan Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial dalam waktu dekat adalah memastikan program jaring pengaman sosial dalam bentuk bantuan sosial (bansos) berjalan dengan baik. Pendapat ini disampaikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah.
"Pertama, memastikan program jaring pengaman sosial berjalan dengan baik. Artinya penyaluran bansos harus tepat sasaran," kata Trubus saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Selain itu, Risma juga harus bisa menyelesaikan permasalahan data. Sebab, selama ini banyak penerima bantuan jaring pengaman sosial yang dinilainya kurang tepat.
Selanjutnya, penyaluran bansos juga harus dievaluasi baik terkait isi maupun jumlah dari bantuan itu sendiri terutama bansos sembako. "Jadi masih banyak yang menerima bansos karena dekat dengan kekuasaan misal dengan kepala daerah, kepala desa, lurah, dan sebagainya," ujar dia.
Trubus menilai amanah yang dipercayakan kepada Tri Rismaharini cukup berat yakni menangani dampak pandemi Covid-19 di sektor sosial. Untuk menjalankan pekerjaan itu dibutuhkan sosok pemimpin yang betul-betul humanis dan dekat dengan masyarakat.
Ia mengatakan jabatan menteri tidak bisa disamakan dengan jabatan kepala daerah. Sebab, cakupan kinerja dari Mensos jauh lebih luas yakni mencakup 34 provinsi se-Indonesia.
Tri Rismaharani ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang terjerat kasus dugaan korupsi terkait bansos Covid-19. Perempuan yang akrab disapa Risma itu sebelumnya menjabat Wali Kota Surabaya selama dua periode dan merupakan perempuan pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya.
Di bawah kepemimpinannya, Kota Surabaya pernah meraih penghargaan Adipura pada 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan serta penghargaan lainnya baik nasional maupun global.