Selasa 22 Dec 2020 23:00 WIB

Kremlin Sebut Sanksi Baru dari AS Sebagai Sikap Permusuhan

Rusia menegaskan sanksi itu akan semakin memperburuk hubungan Moskow dan Washington

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin menyebut sanksi baru yang ditetapkan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai sikap permusuhan. Rusia menegaskan sanksi itu akan semakin memperburuk hubungan Moskow dan Washington.

Pada Senin (21/12) kemarin pemerintahan Trump merilis daftar perusahaan China dan Rusia yang dituduh memiliki hubungan dengan militer. Perusahaan-perusahaan tersebut dilarang membeli banyak produk dan teknologi AS.

Baca Juga

"Setiap tendangan seperti ini mendorong kami semakin jauh ke titik normalisasi hubungan dan membuat upaya keluar dari buruknya hubungan bilateral kami menjadi amat sulit," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov lewat konferensi telepon, Selasa (22/12).

Bulan lalu kantor berita Reuters sudah memberitakan Departemen Perdagangan AS sedang menyusun daftar perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer Rusia dan China. Beijing membantah isi berita tersebut.

Daftar yang dipublikasikan Selasa ini tidak memasukan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC) atau anak perusahaan Colorado’s Arrow Electronics di Hong Kong dan perusahaan distributor produk elektronik Berkshire Hathaway, TTI Inc. Perusahaan-perusahaan itu tercantum dalam daftar yang dilihat Reuters bulan lalu.

Namun Shanghai Aircraft Design and Research Institute, yang merancang pesawat-pesawat COMAC dan manufaktur yang produksinya Shanghai Aircraft Manufacturing Co. masuk dalam daftar yang terbaru. Daftar tersebut berisi 131 entitas, 14 lebih sedikit dibandingkan daftar bulan November.

Lima puluh delapan perusahaan berasal dari China, turun dari bulan lalu yang sebanyak 89 dan 45 perusahaan dari Rusia naik yang sebelumnya hanya 28 perusahaan. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan langkah ini untuk menetapkan proses baru 'dalam membantu eksportir menyaring konsumen militer mereka'.

Daftar terbaru diunggah di situs Departemen Perdagangan AS pada Senin (21/12) dan diunggah di situs Federal Register pada Selasa ini. Publikasi ini dilakukan pada hari-hari terakhir pemerintahan Trump yang telah memasukkan puluhan perusahaan China ke dalam daftar hitam termasuk produsen chip SMIC dan drone SZ DJI Technology Co Ltd.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement