REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan fokus pada tiga kecamatan yang terdampak bencana banjir dan ratusan warga mengungsi. Hal itu dikemukakan Kepala BPBD Pemkot Makasaar Muh Rusli di Makassar, Selasa (22/12).
Menurut dia, pihaknya senantiasa memantau tiga Kecamatan di Kota Makassar menjadi titik terparah bencana banjir, yakni Kecamatan Biringkanaya, Manggala dan Kecamatan Tamalanrea.
"Seperti tahun sebelumnya tiga lokasi ini yang menjadi fokus perhatian kami, sehingga kami maksimalkan penanganan di tiga titik ini," kata Rusli.
Dia mengatakan, upaya kondisi banjir yang terjadi di kecamatan lainnya, juga telah dilakukan beberapa penanggulangan seperti evakuasi dan penyiagaan penempatan sejumlah personel untuk membantu warga yang terdampak banjir, termasuk menyalurkan sejumlah bantuan lainnya dari pemerintah maupun para dermawan.
"Sudah semua kita lakukan, mulai evakuasi ratusan kepala keluarga, hingga penyaluran bantuan bantuan ke warga yang terdampak banjir," katanya.
Rusli mengatakan, pada 2020 lebih dari 100 personel yang diturunkan bersiaga di enam titik dan dua Tim Carester sudah melakukan pemetaan di beberapa lokasi yang memiliki potensi banjir termasuk penyiagaan peralatan.
"Penyiagaan peralatan seperti perahu karet dan alat alat lainnya sudah diterjunkan ke lapangan," ujar dia.
Hal itu dilakukan di antaranya di Perumnas Antang, Makassar yang sedikitnya terdapat 80 KK terpaksa diungsikan karena rumahnya sudah terendam air sejak hujan mengguyur beberapa hari terakhir.