REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Indicator (I2), sebuah sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI) mencatat Rapor Kinerja Polri 2020 berada di angka 77 dari angka 100.
"Angka ini adalah angka akumulasi yang diperoleh dari framing pemberitaan media yang ditujukan kepada Polri sejak 1 Januari hingga 21 Desember 2020," kata Direktur I2 Rustika Herlambang saat memaparkan Kaleidoskop Polri 2020 di Jakarta seperti dikutip Antara, Selasa (22/12).
Menurut dia, sepanjang 2020 media massa di Tanah Air memberi panggung pada segala aktivitas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dengan tone yang positif tertinggi.
Sepanjang 1 Januari hingga 21 Desember 2020, terdapat 757.971 berita tentang aktivitas Polri yang dimuat 2.950 media online di Indonesia.
"Sejauh ini framing media terhadap kinerja Polri bisa dikatakan konsisten memberi pesan baik kepada masyarakat melalui berbagai pemberitaan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Rustika, kehadiran Polri sepanjang 2020 dirasakan masyarakat, terutama pada penanganan COVID-19 dan pilkada serentak 2020 yang berlangsung aman.
Framing pemberitaan media terhadap kinerja Polri, kata dia, terdiri atas sentimen positif 45 persen, netral 32 persen dan negatif 23 persen.
Kehadiran Polri pada saat Indonesia di masa sulit, yakni masa pandemi, menurut Rustika, cukup dirasakan oleh masyarakat dan diapresiasi positif. Sepanjang Maret hingga Desember, penanganan COVID-19 menjadi isu terbesar dan diframing positif oleh media massa.
Selain itu, pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang aman, netralitas terjaga, juga memberi kontribusi positif bagi Polri.
Sedangkan, sentimen negatif terhadap kinerja Polri sempat meningkat pada Oktober dan Desember 2020.
Menurut Rustika, framing negatif pada Polri di antaranya dihadirkan dari isu Djoko Tjandra yang menyeret petinggi Polri, insiden pada aksi demo Omnibus Law, serta kepulangan Rizieq Shihab dilanjutkan dengan tewasnya 6 anggota Laskar FPI dalam baku tembak dengan polisi.
Rustika mengungkapkan, angka 77 yang dicapai Polri pada 2020 merupakan rapor terbaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan persepsi positif publik pada Polri, baik dalam kinerja maupun dalam manajemen media," kata Rustika.
Yakni, penanganan COVID-19 yang dilakukan Polri diekspose media dalam 138.573 berita; peran Polri menjaga keamanan Pilkada Serentak diberitakan sebanyak 62.218 kali; keberhasilan Polri dalam pemberantasan Narkoba diberitakan sebanyak 33.695 kali.
Sementara, kinerja Polri dalam penggulangan bencana diekspose media dalam 31.206 berita; aktivitas Polri dalam peristiwa kepulangan Muhammad Riziek Shihab (MRS) diberitakan media sebanyak 30.261 kali. Dalam isu Kasus Djoko Tjandra dan Penembakan enam anggota FPI, media memberitakannya masing-masing 25.026 berita dan 10.949 berita.
Riset yang dilakukan Indonesia Indicator (I2) juga mencatat ada 10 nama yang menjadi Top Influencer pemberitaan Polri 2020, yakni Kadiv Humas Polri Irjen Prabowo Argo Yuwono menempati urutan pertama dengan 117.395 berita.