Rabu 23 Dec 2020 11:28 WIB

Jadi Menparekraf, Ini Prioritas Sandiaga Uno

Kemenparekraf punya tantangan menyediakan kembali lapangan kerja sektor pariwisata.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sandi memiliki sejumlah prioritas kerja yany akan dikerjakan segera setelah dilantik.
Foto: ANTARA FOTO
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Sandi memiliki sejumlah prioritas kerja yany akan dikerjakan segera setelah dilantik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandiaga Salahuddin Uno resmi menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sandi memiliki tiga prioritas di kementeriannya segera setelah berkantor di Gedung Sapta Pesona.

Baca Juga

Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/12), Sandi pun bergegas menuju kantor Kemenparekraf untuk menjalani prosesi serah terima jabatan bersama Wishnutama Kusubandio.

Setidaknya ada tiga program yang menurut Sandi segera dilakukan, terutama membenahi lima destinasi superprioritas. Pembenahan akan dilakukan baik dari sisi infrastruktur di destinasi wisata dan promosinya dari sisi kuliner, fashion, dan lainnya. 

"Kedua, adaptasi. Kita harus beradaptasi dengan keadaan terkini yaitu Covid-19. CHSE (clean, health, safety, environment) salah satunya harus kita pastikan sebagai prasyarat untuk kebangkitan sektor ini," kata Sandi.

Program terakhir adalah kolaborasi dengan banyak pihak demi memulihkan lagi sektor pariwisata. Sandi menyampaikan, tugas berat pemerintah adalah menyediakan lagi jutaan lapangan pekerjaan di industri pariwisata yang terdampak Covid-19. 

"Kami akan berjuang untuk mempertahankan dan mengembangkan pemberdayaan agar kita bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan mempertahankan tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di sektor pariwisata dan ekraf," kata Sandi menjelaskan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement