REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Jenis baru virus corona yang baru-baru ini ditemukan di Inggris telah terdeteksi di sejumlah negara Eropa dan tempat lain di dunia. Menurut peneliti, varian itu terdeteksi sejak September dan telah ditemukan di luar Inggris sejak itu.
Dr Julian Tang dari University of Leicester menyatakan, strain yang baru ditemukan mengandung mutasi N501Y, yang telah beredar di luar Inggris. "Mutasi N501Y ini sudah beredar secara sporadis jauh awal tahun ini di luar Inggris, ke Australia pada Juni-Juli, ke AS pada Juli dan ke Brasil pada April," katanya dikutip dari SputnikNews.
Ahli virologi dan ketua komite ilmiah Pemerintah Belgia untuk virus corona, Steven Van Gucht, mengonfirmasi, varian baru telah diidentifikasi di Inggris pada September. Namun, virulensinya telah diukur sebulan kemudian.
"Perkembangan ini dan fakta bahwa varian sudah ada di benua itu mengkhawatirkan dalam penutupan Natal saat ini. Ini mungkin membantu kami membuat orang mematuhi tindakan kurungan selama perayaan akhir tahun, karena semua orang mengerti betapa menularnya varian baru," kata Van Gucht.
Pekan lalu, pemerintah Inggris mengumumkan bahwa jenis virus corona yang bermutasi yang dapat menularkan hingga 70 persen lebih cepat. Pihak berwenang telah menanggapi penyebaran strain baru, bernama VUI-202012/01, dengan memperkenalkan tingkat kewaspadaan tertinggi di beberapa daerah.