REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan negaranya sedang menjalin negosiasi dengan Rusia untuk membeli vaksin Sputnik V. Jika terealisasi, Sputnik V bakal menjadi produk vaksin ketiga yang didatangkan oleh Negeri Jiran.
Sputnik, mengutip laporan Reuters pada Rabu (23/12), menyebut Malaysia hendak membeli 6,4 juta dosis Sputnik V. Khairy pun mengungkapkan negaranya sedang menjalin pembicaraan untuk membeli lebih banyak dosis vaksin Pfizer-BioNTech.
Pada Selasa (22/12), Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan negaranya telah mencapai kesepakatan dengan AstraZeneca untuk mendatangkan 6,4 juta dosis vaksin. Malaysia, kata dia, juga menjalin pembicaraan dengan perusahaan Sinovac dan CanSino asal China.
Akhir pekan lalu Menteri Kesehatan Malaysia Adham Baba mengungkapkan bahwa negaranya sudah mencapai kesepakatan dengan Pfizer-BioNTech. Bulan lalu, Malaysia menyebut setuju membeli 12,8 juta dosis vaksin yang dikembangkan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) dan Jerman tersebut.
Malaysia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mencapai kesepakatan dengan Pfizer-BioNTech. Menurut kantor berita Malaysia Bernama, negara tersebut akan menerima paket pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada Februari.