REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Korban begal di Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Andika Putra Prananda (16 tahun) meninggal dunia di tempat pada Senin (21/12) pukul 02.00 WIB. Ayah almarhum, Sendi Bastianto (40 tahun), mengatakan, jenazah anaknya telah dimakamkan di TPU Nurul Jannah, Selasa (22/12) kemarin.
Sebelum mengetahui anaknya meninggal dunia, Andika pamit mengendarai sepeda motor Honda Scoopy milik ibunya menuju kediaman teman di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.
"Pamitnya sih ngomong mau ke Tambun ke rumah teman sekolahnya, dari rumah dia jalan sendiri, pamitnya pukul 19.00 WIB kira-kira," kata Sendi kepada wartawan, Rabu (24/12).
Sekira pukul 00.30 WIB, dia berinisiatif menelpon untuk meminta Andika pulang karena sudah lewat dari tengah malam. Sendi yang awalnya sempat menunggu kepulangan sang putra tak kuasa menahan kantuk, dia sempat berpikir mungkin anaknya menginap karena takut pulang sudah larut malam.
Hingga memasuki pagi hari, firasatnya tetap baik dengan kondisi sang putra yang belum juga terlihat tiba di rumah. "Enggak sempet hubungin, ya kalau main ke sana biasanya suka nginap dia cuma kadang-kadang suka enggak ngomong juga (mau menginap)," terangnya.
Kemudian, siang sekira pukul 14.00 WIB, anggota kepolisian datang ke rumah membawa kabar duka terkait kondisi Andika yang ditemukan tewas bersimbah darah.
"Pas siang jam 2 kira-kira baru dapat kabar dari polisi yang datang langsung ke rumah, kasi kabar anak saya meninggal cuma kronologisnya kita belum dikasi tahu," terang Sendi.
Sementara itu, Kapolsek Bekasi Utara, Kompol Chalid, menuturkan, saat ini kasus masih dalam penyelidikan dari tim Polsek, Polres maupun Polda Metro Jaya. Menurut Chalid, pelaku sudah mulai mengerucut pada satu kelompok yang terdiri dari enam orang.
"Mengarahnya ke mana nanti mengerucut baru kita ambil tindakan selanjutnya," kata Chalid.
Sebelumnya, pada Senin (21/12), mayat penuh luka ditemukan di Jalan Perjuangan RT 01 RW 01 Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, menjelaskan, penemuan mayat terjadi saat saksi bernama Imam (37) tengah melintas.
"Kemudian ada orang tergeletak di tengah jalan kemudian bersama beberapa saksi lainnya melihat korban dengan berlumuran darah dalam keadaan sudah tidak bernyawa," kata Erna dalam keterangan tertulis, Senin (21/12).
Adapun, ciri-ciri mayat saat ditemukan mengenakan kaos hitam dengan sweater merah hati, celana panjang bahan warna coklat, rambut panjang lurus, hidung mancung dengan tinggi sekitar 170 cm.
"Dengan luka sobek di dada sebelah kiri dengan panjang 19X9 cm, dan luka lecet di dagu," kata dia.