Rabu 23 Dec 2020 18:50 WIB

Menteri Saudi Jelaskan Alasan Pemecatan Para Imam

Mereka diberhentikan karena gagal peringatkan warga soal bahaya Ikhwanul Muslimin.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Logo ikhwanul muslimin
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Logo ikhwanul muslimin

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Urusan Islam Arab Saudi Abdullatif bin Abdulaziz al-Sheikh mengonfirmasi kabar tentang pemecatan sejumlah imam di negara tersebut. Mereka diberhentikan karena tak melaksanakan arahan pemerintah untuk memperingatkan warga tentang bahaya Ikhwanul Muslimin serta ideologinya.

“Laporan tentang beberapa imam yang dipecat itu benar. Ini karena kegagalan mereka dalam melaksanakan arahan kementerian dalam menerbitkan pernyataan dari Dewan Cendekiawan Agama Senior yang berkomentar dan menjelaskan kepada orang-orang tentang bahaya kelompok teroris Ikhwanul Muslimin,” kata al-Sheikh pada Selasa (22/12), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Kendati demikian, dia menegaskan bahwa para imam tersebut diberhentikan bukan karena mereka berasal atau mendukung ideologi Ikhwanul Muslimin. “Ini merupakan prosedur peraturan kementerian bagi mereka yang tidak melaksanakan arahan atau lambat dalam melaksanakannya akan ditiadakan dan digantikan oleh yang siap serta memenuhi syarat,” ujarnya.

Arab Saudi secara resmi menetapkan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris pada 2014. Pada 10 November lalu, The Saudi Council of Senior Scholars (CSS) turut menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris. CSS pun menuduh kelompok tersebut sebagai faktor destabilisasi di kawasan.

Ikhwanul Muslimin telah mengecam keputusan dan pernyataan CSS. Mereka menyebut kerap menjadi korban kekerasan dan rezim diktator.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement