Rabu (23/12) pagi, bertempat di Istana Negara, Jakarta Pusat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri dan lima wakil menteri baru. Mereka ialah Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Adapun lima wakil menteri yang dilantik adalah Wakil Menteri Pertahanan Herindra, Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Syarif Hiariej, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi, dan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansyuri.
Pembacaan sumpah jabatan menteri dan wakil menteri dipimpin langsung oleh Jokowi.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian petikan sumpah yang dibacakan Jokowi dan diikuti oleh pejabat yang dilantik.
Menanggapi reshuffle, pengamat politik dari Universitas Padjdjaran, Idil Akbar, berpendapat bahwa enam menteri baru yang dipilih Jokowi sudah cukup kompeten. Idil menilai bahwa mereka bisa memberikan perubahan di kementerian masing-masing.
Meski begitu, menurutnya keenam menteri baru tersebut masih akan menemui sejumlah tantangan. "Memang akan ada tantangan ke depan terutama pada dua hal. Pertama penanganan COVID-19 paling penting terutama bagi kementerian kesehatan dan yang kedua pemulihan ekonomi. Dua hal ini yang akan kita soroti ke depan," ujar Idil saat dihubungi DW Indonesia, Rabu (23/12) pagi.
Banyak pekerjaan rumah
Idil menyampaikan bahwa keenam menteri memiliki sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Maka dari itu, penting bagi mereka untuk bisa langsung beradaptasi dengan posisi yang ditempati saat ini dan langsung melakukan langkah-langkah strategis.
"Saya pikir kondisinya mereka coba melanjutkan kembali pekerjaan rumah itu, tapi (mereka) juga punya program sendiri dan memberikan jawaban yang lebih baik terhadap pekerjaan rumah sebelumnya," imbuh Idil.
Belajar dari kejadian beberapa waktu lalu, Idil pun berharap agar menteri-menteri baru ini tidak tersandung kasus korupsi. "Ini jadi tantangan terutama menteri sosial Ibu Risma supaya tidak terjerat perilaku seperti itu,'' tambahnya.
Seperti yang diketahui, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menggantikan posisi menteri sebelumnya yakni Juliari Batubara dan Edhy Prabowo yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terjerat kasus dugaan korupsi.
Kepemimpinan dan manajerial
Dari enam nama yang dipilih Jokowi, ada satu nama yang mencuri perhatian publik. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN dan tidak memiliki latar belakang dokter.
Budi Gunadi yang menggantikan posisi menteri sebelumnya Terawan Agus Putranto merupakan seorang profesional yang memiliki latar belakang bisnis dan perbankan. Ia merupakan lulusan Teknik Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB).