Kamis 24 Dec 2020 00:24 WIB

Pj Wali Kota Makassar Minta Edukasi Covid-19 Lebih Masif

Edukasi Covid perlu ditingkatkan apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengajak seluruh jajaran maupun pengurus Dharma Wanita Persatuan Kota Makassar agar lebih masif memberikan edukasi kepada masyarakat dalam melawan penyebaran Covid-19. Apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2021.

"Penularan Covid-19 menjelang Natal dan tahun baru masih tinggi dan dibutuhkan peran dari semua pihak untuk bisa berkontribusi dalam menekan laju penularan Covid-19 ini," ujar Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin di Makassar, Rabu (23/12).

Baca Juga

Ia mengatakan potensi transmisi virus harus bisa dicegah melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, khususnya dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021. Di hadapan para pengurus Dharma Wanita Persatuan yang memperingati ulang tahun ke-21 itu, ia berharap besar kontribusi ibu-ibu tersebut dalam mengedukasi masyarakat.

"Kita prihatin melihat naiknya angka yang yang terpapar COVID-19 sejak tiga minggu terakhir. Selain karena efek Pilkada, juga diakibatkan aktivitas ekonomi masyarakat yang terus meningkat namun tidak dibarengi dengan pelaksanaan protokol kesehatan tang ketat," katanya.

Dengan melihat beberapa momentum peningkatan angka penularan itu, dirinya pun tidak ingin momen Natal dan Tahun Baru menjadi penyebab semakin naiknya kurva tersebut. Ia yakin jika semua pihak menjalankan aktivitas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, maka angka penularan bisa kembali ditekan seperti sebelum-sebelumnya.

"Kita punya kesempatan mencegah efek natal dan tahun baru. Makanya kita telah mengambil kebijakan menutup seluruh fasilitas umum yang kemungkinan dijadikan masyarakat berkumpul, seperti Pantai Losari, Lego-lego, Pantai Akkarena dan lainnya," terang dia.

Rudy pun telah mengeluarkan aturan untuk membatasi jam operasional mal, kafe, warung kopi dan tempat nongkrong lainnya yang punya peluang besar dalam penularan tersebut. "Kita batasi hanya sampai jam tujuh malam saja. Ini tentu mengganggu, namun ini demi kepentingan orang banyak," ucapnya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement