Kamis 24 Dec 2020 06:42 WIB

Tambah 100 Kasus, Covid-19 di Solo Lebih dari 4.200

Positivity rate Kota Solo berada di angka 10,2 persen.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kasus Covid-19 di Kota Solo mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan, jumlah tambahan kasus per harinya di kisaran 100 kasus.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, jumlah tambahan kasus pada Rabu (24/12) sebanyak 117 orang. Pada hari yang sama, terdapat tujuh pasien Covid-19 meninggal dunia.

Baca Juga

Jumlah kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif hingga Rabu mencapai 4.217 orang. Secara rinci, 2.505 orang dinyatakan sembuh/pulang, 1.279 orang menjalani isolasi mandiri, 219 pasien dirawat inap, dan 214 orang meninggal dunia.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, menyebutkan, jumlah tes PCR hingga Rabu mencapai 41.306 sampel. Dengan jumlah kasus positif sebanyak 4.217, maka positivity rate Kota Solo berada di angka 10,2 persen.

"Kami menggelar tracing masif kepada kontak erat dan dekat. Hal itu menambah jumlah positivity rate. Dalam sebulan terakhir jumlah tambahan kasus lebih tinggi daripada yang sembuh," kata Ahyani kepada wartawan, Rabu.

Masyarakat diminta ikut menekan penyebaran Covid-19 dengan menjaga protokol kesehatan. Satgas berencana menggelar uji swab massal kepada masyarakat yang tengah berkerumun sebagai upaya menemukan kasus sebanyak mungkin.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menyatakan, penambahan kasus Covid-19 di Solo signifikan lantaran Pemkot semakin masif melakukan penelusuran (tracing). Ketika dalam sehari ditemukan 120 kasus, maka Pemkot melakukan tracing terhadap 120 orang tersebut.

"Sehingga kalau kita mau menghendaki hasil tracing minim, ya kita tidak lakukan tracing, swab acak saja. Misalnya orang berekerumun di sini yang diswab empat saja, perkara yang tidak diswab ternyata positif kita tidak tau," kata Rudyatmo kepada wartawan, Selasa (22/12).

Menurutnya, swab acak justru akan menjadikan penyebaran Covid-19 lebih luas. Karenanya, Pemkot tetap melakukan tracing secara masif agar segera bisa memutus mata rantai penyebaran virus.

"Yang paling penting kami siapkan untuk rumah sakit darurat di Asrama Haji Donohudan. Kemudian tempat isolasi mandiri disiapkan bagi masyarakat yang rumahnya tidak memadai untuk isolasi mandiri," imbuhnya.

Wali Kota bercerita, Pemkot sempat menemukan satu rumah sempit di wilayah Kecamatan Jebres yang dihuni oleh 21 orang. Empat orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Bagi warga yang rumahnya memiliki beberapa kamar diperbolehkan untuk isolasi mandiri di rumah.

Di samping itu, Pemkot berencana mengaktifkan kembali Ndalem Joyokusuman sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 tanpa gejala. Opsi lainnya, rumah dinas Wakil Wali Kota dan rumah dinas Sekretaris Daerah. Pemkot juga masih memiliki lokasi cadangan yakni gedung Solo Techno Park sisi utara yang berkapasitas 200 orang.

"Rumah sakit sudah penuh. Bed-nya ada, tapi ruang isolasinya tidak ada. Dan saya berharap kepada warga masyarakat yang pernah terpapar Covid-19 untuk merelakan segera donor plasma," ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement