Kamis 24 Dec 2020 07:01 WIB

PLN Pastikan Keandalan Pasokan Listrik Jelang Nataru

PLN siagakan 40 ribu personel kelistrikan termasuk Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Christiyaningsih
Petugas PLN menunjukan alat untuk menditeksi dini adanya gangguan pada gardu listrik di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (15/12). Sebanyak 2371 personel disiapkan PLN Unit Induk Distirbusi Jakarta Raya saat melaksanakan siaga pasokan listrik perayaan Natal dan Tahun Baru pada tanggal 24 Desember 2020- 2 Januari 2021.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas PLN menunjukan alat untuk menditeksi dini adanya gangguan pada gardu listrik di Gereja Katedral, Jakarta, Selasa (15/12). Sebanyak 2371 personel disiapkan PLN Unit Induk Distirbusi Jakarta Raya saat melaksanakan siaga pasokan listrik perayaan Natal dan Tahun Baru pada tanggal 24 Desember 2020- 2 Januari 2021.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna mendukung keandalan pasokan listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, PLN menyiagakan 40 ribu personel kelistrikan, termasuk Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Personel tersebut tersebar dalam 2.327 posko siaga 24 jam di seluruh Indonesia.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura & Bali PLN, Haryanto WS, di PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat, Rabu (23/12). "Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kami komitmen terus siaga menjaga pasokan listrik, khususnya untuk perayaan Natal dan Tahun Baru 2021. Kami pastikan pasokan listrik cukup," ucap Haryanto.

Baca Juga

Saat ini sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali memiliki daya mampu mencapai 37 ribu Megawatt (MW). Prediksi beban puncak pada malam Natal sebesar 21 ribu MW sehingga tersedia cadangan daya sebesar 16 ribu MW. Sementara, pada malam pergantian tahun prediksi beban puncak sebesar 19 ribu MW sehingga tersedia cadangan sebesar 18 ribu MW.

Selain itu, untuk sistem Sumatera memiliki daya mampu mencapai 7.134 MW dengan beban puncak sebesar 5.652 MW. Untuk kelistrikan Kalimantan, sistem interkoneksi (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara) memiliki daya mampu mencapai 2.084 MW dengan beban puncak sebesar 1.149 MW. Sedangkan sistem khatulistiwa (Kalimantan Barat) memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 315 MW.

Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki daya mampu mencapai 1.945 MW dengan beban puncak sebesar 1.254 MW. Sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 394 MW.

Kelistrikan Maluku dan Maluku Utara memiliki daya mampu mencapai 364 MW dengan beban puncak sebesar 199 MW. Kelistrikan Papua dan Papua Barat memiliki daya mampu mencapai 479 MW dengan beban puncak sebesar 235 MW.

Kelistrikan NTB memiliki daya mampu mencapai 560 MW dengan beban puncak sebesar 344 MW. Kelistrikan NTT memiliki daya mampu mencapai 325 MW dengan beban puncak sebesar 213 MW.

PLN menetapkan masa siaga perayaan Nataru kali ini di mulai pada tanggal 24 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021. Berbagai persiapan antara lain meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi, menerbitkan SOP, menyiagakan piket di pembangkitan, transmisi, dan distribusi, serta melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala.

Selain itu, PLN juga menyiagakan kendaraan sebanyak 4.848 unit serta menyiapkan 2.660 unit Genset, Unit Gardu Bergerak (UGB), dan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai cadangan suplai pasokan listrik saat terjadi gangguan. "UGB dan UPS kami prioritaskan untuk fasilitas umum, khususnya rumah ibadah untuk perayaan Natal," tambah Haryanto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement