REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY belum memutuskan kapan memulai sekolah tatap muka. Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan terkait kasus Covid-19 yang masih terus naik di DIY.
"Kita akan lihat. Kalau paling cepat kita lakukan (kemungkinan) Februari," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (23/12).
Pihaknya juga masih melihat perkembangan dari perkuliahan tatap muka di perguruan tinggi. Jika tidak terjadi klaster baru di lingkungan perguruan tinggi saat memulai perkuliahan tatap muka, maka kebijakan untuk memulai sekolah tatap muka di jenjang pendidikan dasar hingga menengah kemungkinan akan dilakukan.
"Kalau mahasiswa masih belum jalan, kita belum berani untuk mengambil kebijakan di bawahnya. Jadi sekarang kita belum memutuskan kapan proses tatap muka dimulai," ujar Aji.
Hingga saat ini, belum ada pengajuan dari sekolah di DIY yang siap untuk memulai tatap muka. Berdasarkan laporan baik dari dinas pendidikan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sekolah menyerahkan keputusan memulai pembelajaran tatap muka kepada pemerintah daerah.
"Kita harus hati-hari betul dan Pak Gubernur (DIY) juga sudah mewanti-wanti, kesehatan peserta didik itu harus diutamakan," jelasnya.
Walaupun begitu, bagi sekolah yang nantinya akan memulai pembelajaran tatap muka diharuskan untuk lolos verifikasi dan validasi. Verifikasi dan validasi ini terkait dengan kesiapan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Nanti kalau ada tatap muka, maka ada satgas dari dinas pendidikan yang akan melakukan verifikasi dan validasi ke sekolah-sekolah. Itu bekerja sama dengan gugus tugas (penanganan Covid-19)," katanya.