REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Tindak Pidana Narkotika dan Zat Adiktif Kejaksaan Agung (Kejagung) RI Darmawel Aswar menyebut, di saat Pandemi Covid-19, modus peredaran narkoba marak terjadi dengan cara pemesanan online. Adapun pasokan selama pandemi, lebih didominasi dari Timur Tengah karena kualitasnya.
"Karena pandemi Covid-19 maka modus sekarang yang beredar sekarang adalah sistem dengan online artinya dikirim barang itu kemudian di beli dan modusnya seolah-olah beli sama-sama untuk persediaan di tempat. Padahal sesungguhnya mereka berusaha untuk menumpuk," ujar Darmawel di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/12).
Lebih lanjut, menurut Darmawel, pasokan narkoba, kini dikirim juga dari Iran. Konon sabu dari negara di kawasan Timur Tengah itu, menjadi pilhan favorit lantaran kualitasnya baik. Barang haram dari luar negeri ini, biasanya dikirim melalui jalur laut. Oleh karena itu menurutnya jaringan Iran tersebut perlu diwaspadai
“Sekarang ini jaringan dari Iran sudah mulai masuk dan ini yang kita tangani bersama. Kebetulan sabu dari Iran dengan tingkat kualitas hampir 100 persen artinya kualitasnya sangat bagus,” ungkapnya
Selanjutnya, Darmawel juga memastikan komitmen Kejaksaan Agung untuk menindak tegas kepada seluruh pengedar narkotika di Indonesia. Hukuman tegas akan diberikan kepada mereka yang merusak generasi bangsa.
"Kami dari kejaksaan berkomitmen khususnya narkoba setiap perkara yang masuk ke kami hampir rata-rara kami lakukan penuntutannya kalau tidak seumur hidup kalau tidak mati," tegasnya.