REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bos Wolves Nuno Espirito Santo menolak untuk meminta maaf karena menyebut Lee Mason tidak memenuhi standar wasit Liga Primer Inggris. Nuno melontarkan kemarahannya itu setelah kekalahan 2-1 dari Burnley, menyusul kekalahan ketiga timnya dalam empat pertandingan.
Pelatih asal Portugal itu mengklaim, ofisial pertandingan, Mason, tidak memiliki kualitas untuk bermain di Liga Primer. Nuno mengkritik cara dia menangani banyak pertandingan. FA menghubungi Nuno untuk pengamatannya setelah komentar itu dan pembicaraan telah dijadwalkan pada Selasa 29 Desember, yang bisa membuatnya didenda.
Tapi Nuno tidak mau menarik kata-katanya tentang Mason. "Untuk itu saya minta maaf atas waktu saya tapi saya tidak akan meminta maaf atas kata-kata atau pikiran saya," kata Nuno dikutip dari Mirror, Rabu (23/12).
"Saya tidak akan pernah menilai atau mempertanyakan integritas seorang wasit. Saya mungkin tidak akan pernah melakukannya dalam hidup saya, yang saya katakan adalah tentang kemampuan wasit. Kami berada di kompetisi terbaik di dunia. Kami mengharapkan kinerja tingkat tinggi," jelasnya.
Menurutnya, sebagai manajer dan pemain tentu semuanya selalu ingin berkembang dan dia jadi orang pertama yang mengakui bahwa tim tidak tampil dengan baik. Tapi, kata dia, semuanya tetap mengharapkan wasit yang bisa menangani para pemain dan menangani permainan.
"Ini yang kita inginkan. Kami ingin wasit meningkat. Kami ingin berada dalam kompetisi terbaik dengan manajer terbaik, pemain terbaik, dan wasit terbaik. Kami ingin wasit membiarkan permainan mengalir dan mengontrol para pemain dan berdialog dengan manajer," pungkasnya.