Kamis 24 Dec 2020 10:15 WIB

PLN Raih Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbud

PLN dinilai berkontribusi mendukung dunia pendidikan kejuruan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN menerima Penghargaan dalam bidang Pendidikan Vokasi dari Direktorat Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penghargaan ini diberikan atas kontribusi PLN mendukung dunia pendidikan, khususnya pada pendidikan kejuruan.

Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Human Capital & Management PLN, Syofvi F. Roekman dalam acara "Apresiasi Pendidikan Vokasi Kepada Dunia Usaha dan Dunia Industri" dalam Indonesia Vocational Outlook 2020.

Baca Juga

Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud, Ahmad Saufi mengatakan penghargaan yang diberikan ini merupakan bentuk apresiasi bagi dunia usaha dan industri.

"Tahun ini baru 42 perusahaan yang dapat kami berikan pengharagaan, banyak sekali dunia usaha dan industri yang bisa berkontribusi positif pada kemajuan positif pada kemajuan vokasi di Indonesia," kata Ahmad.

Direktur Human Capital & Management PLN, Syofvi F. Roekman menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi penyemangat bagi PLN untuk terus mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Dirinya menilai, dunia pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk sumber daya manusia yang kompeten dan unggul.

“Terima kasih kepada Kemendikbud atas apresiasi yang diberikan. PLN berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan dunia pendidikan. Dengan SDM yang kompeten, unggul, dan dapat bersaing tentu akan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa,” ucap Syofvi.

Beberapa program kerja sama telah dilakukan PLN untuk mendorong dunia pendidikan, khususnya vokasional. Program-prgram itu antara lain kelas D3 kerja sama dengan 17 perguruan tinggi/sekolah vokasi, kelas D4 kerja sama dengan 4 perguruan tinggi/sekolah vokasi, kerja sama dengan 25 Sekolah Menengah Kejuruan Vokasi, penyediaan fasilitas praktikum, bantuan instruktur, dan program magang bersertifikat di PLN.

“Harapannya kurikulum yang ada dapat mempersiapkan peserta didik untuk terjun langsung ke dunia industri, sehingga kami bisa memiliki calon tenaga kerja yang memiliki talenta terbaik demi pengembangan industri kelistrikan Indonesia di masa depan,” kata Syofvi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement