REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri baru pada Rabu (23/12) kemarin. Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menilai, perombakan menteri yang dilakukan Presiden Jokowi saat ini merupakan reshuffle terbaik yang pernah dilakukan sebelumnya.
"Kalau boleh saya bilang, ini the best reshuffle yang pernah dilakukan Jokowi. Kenapa the best? Karena kita dapat mudah melihat klaster-klaster atau kategori yang menonjol dari enam menteri baru ini," kata Qodari saat dikonfirmasi Republika, Kamis (24/12).
Menurutnya, pertimbangan Presiden dalam pemilihan enam menteri baru dilandasi berbagai pertimbangan akomodasi politik, profesionalisme atau kompetensi, dan pertimbangan kondisi sosial politik ekonomi saat ini. Ia mencontohkan, dari sisi akomodasi politik kental dari pemilihan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno.
Ia menambahkan, Risma dipilih menjadi Menteri Sosial lantaran mendapat dukungan politik internal. Risma juga merupakan kader PDIP yang disukai Megawati. Sementara, Sandiaga Uno dipilih lantaran merupakan kader Partai Gerindra.
“Harus kita katakan bahwa this is the very good choice, artinya kader partai yang dipilih itu bukan kacang-kacangan lah kalau dalam istilah anak muda sekarang,” ujarnya
Qodari menganalisis, setidaknya terdapat tiga klaster baru dari menteri yang telah dipilih Jokowi dalam reshuffle. Pertama, klaster tokoh populer bahkan sangat populer yang diwakili oleh Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno.
“Sampai-sampai Presiden sendiri mengatakan, ini tokoh tapi kita tidak perlu perkenalkan lagi karena semua sudah tahu,” tuturnya.