Kamis 24 Dec 2020 16:09 WIB

PLN: Mobile Power Plant Sorong Siap Listriki Papua

PLN MPP beroperasi menggunakan energi yang ramah lingkungan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Petugas PLN sedang memasang meteran listrik prabayar di rumah seorang warga di Provinsi Papua, (ilustrasi). PLN bersinergi menghadirkan Mobile Power Plant untuk memastikan pasokan listrik di Papua.
Foto: Republika/Rahmat Hadi Sucipto
Petugas PLN sedang memasang meteran listrik prabayar di rumah seorang warga di Provinsi Papua, (ilustrasi). PLN bersinergi menghadirkan Mobile Power Plant untuk memastikan pasokan listrik di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan PT PGN Tbk melalui PT IP dan PT PDG berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas sepanjang 3,7 KM dari lokasi MRS PT MOW menuju area KEK Sorong hingga ke titik tie-in PLTMG MPP Sorong.

Direktur Energy Primer PLN Rudy Hendra Prastowo mengatakan hal ini sebagai komitmen PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik yang efisien dan bersih serta ramah lingkungan bagi masyarakat Papua khususnya masyarakat Kabupaten Sorong sehingga menjadi katalis kemajuan ekonomi di wilayah tersebut. Rudy menyampaikan penggunaan gas sebagai bahan bakar Mobile Power Plant (MPP) Sorong ini juga dilakukan guna menekan Biaya Pokok Produksi (BPP Listrik) di mana BPP listrik saat ini sebesar 1.847 Rp/kWh (lebih tinggi dibandingkan dengan ketetapan Pemerintah sebesar 1.465 Rp/kWh).

Baca Juga

"Diharapkan dengan program gasifikasi ini dapat menurunkan BPP listrik menjadi sebesar 1.368 Rp per kWh," ujar Rudy dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (24/12).

Kata Rudy, upaya mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam Papua berupa cadangan gas bumi dari WK Kepala Burung sebagai bahan bakar PLTMG MPP Sorong 50 MW yang lebih ramah

lingkungan. Rudy menambahkan, penyelesaian pembangunan infrastruktur gas ini merupakan wujud dari semangat sinergi PLN Group dan Pertamina Group untuk merealisasikan gasifikasi PLTMG MPP Sorong 50 MW. Ia juga mengapresiasi  dukungan Pemerintah Pusat dan terlebih khusus dukungan yang sangat besar dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong beserta para Tokoh Adat dan Tokoh Agama setempat.

"Semua ini menjadi mudah, atas kerja sama yang apik dan efektif dari seluruh pihak, penyelesaian infrastruktur gas ke PLTMG MPP Sorong 50 MW yang akan menjadi pioner dari pembangkit-pembangkit lainnya di dalam memenuhi penugasan dari pemerintah sesuai Kepmen ESDM No. 13 tahun 2020," ungkap Rudy.

Rudy menjelaskan kegiatan Ceremonial Soft Launching ini merupakan lanjutan kegiatan setelah ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Gas (“PJBG”) oleh PT IP dengan BUMD, PT MOW pada 16 November 2020 serta Perjanjian Pengangkutan Gas pada 3 Desember 2020 antara PT IP dan PT PDG.

Penyelesaian pembangunan infrastruktur gas di PLTMG MPP Sorong 50 MW, yang ditandai dengan ‘Pengencangan Mur Terakhir’ di sambungan pipa Segmen 1 dilaksanakan secara virtual menggunakan video conference.

Dengan terealisasinya pembangunan infrastruktur gas ini menjadi langkah awal mewujudkan program gasifikasi di PLTMG MPP Sorong 50 MW yang selanjutnya akan diikuti dengan tahapan commisioning infrastruktur pipa gas beserta MRS, gas firing, dan kemudian dilanjutkan dengan commissioning mesin pembangkit dari penggunaan BBM menjadi gas

"Kami akan berusaha agar seluruh pengerjaan tepat waktu, hal ini demi menekan BPP dan memastikan MPP beroperasi menggunakan energi yang ramah lingkungan," lanjut Rudy.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement