REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian baru virus corona telah merebak di Inggris, bahkan Singapura juga telah mengonfirmasi adanya virus ini di negaranya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia tetap melakukan skrining dan menerapkan protokol kesehatan di pintu masuk ke Tanah Air.
"Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) masih melakukan skrining dan kami menerapkan protokol kesehatan di pintu masuk negara, tetap melakukan testing dan isolasi bagi pelaku perjalanan seperti di surat edaran (SE) Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Kamis (24/12).
Surat edaran yang dia maksud adalah surat edaran (SE) Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi Covid-19. Ia menyebutkan beberapa isinya adalah pelaku perjalanan dari luar negeri harus menunjukkan negatif tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dari negara asal yang berlaku 3x24 jam, kemudian menjalani cek suhu tubuh, dan harus menjalani karantina di tempat akomodasi karantina dengan biaya mandiri yang telah mendapatkan sertifikasi akomodasi karantina Covid-19 dari Kementerian Kesehatan.
Terkait varian baru virus corona seperti di Inggris, Nadia mengaku Kemenkes telah melakukan surveilans perkembangan virus pada lembaga bank data yang saat ini menjadi acuan untuk data genom virus SARS-CoV-2 (GISAID) karena setiap negara melaporkan data virus ke GISAID. "Saat ini ada 125 sekuensing virus dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) dan sampai saat ini belum ditemukan (varian baru virus corona di Indonesia)," katanya.
Ia juga memastikan, mutasi minor tidak mempengaruhi terkait vaksin dan belum ada bukti ilmiah bahwa varian baru menyebabkan virusnya lebih cepat menular atau menambah parahnya penyakit. Kendati demikian, ia meminta masyarakat tetap harus menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
"Tetap untuk menerapkan prokes ya, terutama masyarakat yang akan bepergian ke luar negeri termasuk Inggris," ujarnya.
Sebelumnya varian baru dari virus corona (Covid-19) yang ditemukan di Inggris, telah ditemukan di Singapura. Kasus yang dipastikan membawa jenis B117 dikenal sebagai kasus 58504. Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura, pada Rabu (23/12), melaporkan kasus ini usai seorang perempuan berusia 17 tahun yang telah belajar di Inggris sejak Agustus diketahui terinfeksi.
Pelajar tersebut kembali ke Singapura pada 6 Desember dan menyampaikan pemberitahuan tinggal di rumah fasilitas khusus pada saat kedatangan. Dia lantas melapor bahwa dirinya mengalami demam pada 7 Desember dan dipastikan terinfeksi Covid-19 pada 8 Desember. Ia juga termasuk dalam kasus corona impor yang dilaporkan pada hari yang sama.
"Semua kontak dekatnya telah ditempatkan di karantina, dan dinyatakan negatif untuk infeksi Covid-19 pada akhir masa karantina mereka," kata Kementerian Kesehatan dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (24/12).