REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pariwisata global mengalami pukulan sangat telak akibat pandemi covid-19. Kini, di tengah kabar gembira siap digunakannya vaksin, industri wisata memasuki era normal baru dengan karakteristik yang sejalan dengan prinsip wisata halal.
Menurut Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan, era pandemi membentuk megatren pariwisata global dengan karakteristik untuk lebih memanusiakan manusia.
"Jadi, megatren wisata global itu peduli lingkungan, wisata agar manusia sehat, bukan sebaliknya, merusak tubuh, dan kembali kepada keluarga," kata Riyanto dalam penjelasan persnya, Kamis (24/12).
Bagi wisata halal, pemilik Hotel Sofyan ini menjelaskan, megatren wisata global ini sejalan. Wisata halal memiliki pijakan menjaga tata krama, mengutamakan kesehatan, peduli lingkungan, mengangkat local wisdom, hingga menjalankan pariwisata yang berkesinambungan.
Dua sudut pandang wisata ini semakin saling terintegrasi dan mendukung satu sama lain. Di satu sisi, pariwisata yang mainstream, kata Riyanto, bisa berjalan beriringan dengan wisata halal atau wisata ramah Muslim.