REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Keutamaan membaca Alquran telah banyak diungkapkan dari berbagai hadits Nabi Muhammad SAW.
Membaca Alquran bagi umat Muslim pun sejatinya adalah suatu hal yang harus disyukuri, sebab Alquran diibaratkan tambang dari langit menuju bumi yang diturunkan Allah SWT.
Pakar ilmu Alquran KH Ahsin Sakho Muhammad menjelaskan, selalu terdapat alasan konkret yang memerintahkan manusia agar terus membaca Alquran.
Sebab Alquran adalah kalamullah (firman Allah) yang diturunkan ke bumi sebagai petunjuk, pencerah, dan juga penyelamat bagi setiap hamba-Nya.
“Karena Alquran kalamullah, jadi seakan-akan Allah itu menurunkan tambang dari langit menuju ke bumi,” kata Kiai Ahsin dalam kajian live streaming, Rabu (23/12) malam.
Sehingga barang siapa yang berpegang teguh pada setiap perkataan Allah, lanjut beliau, maka dia akan selamat di dunia.
Di sisi lain, mantan rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta ini, mengatakan, dengan membaca Alquran, manusia dapat mengisi kembali nuansa spiritual di hati dan jiwanya.
Semakin banyak seseorang membaca Alquran, maka beliau menegaskan bahwa semakin kuat terhubung seorang hamba dengan Allah SWT secara energi spiritual.
Sebab nilai kesucian dari kalam yang ada di dunia yang Allah ciptakan hanyalah terletak di Alquran saja, maka memperbanyak membaca Alquran sangat melekat dengan kebaikan serta kesucian yang tertuang di dalamnya.
“Kalau sedang baca Alquran, itu ibaratnya kita sedang dicharge, rohani kita jadi hangat. Semakin banyak baca Alquran, seakan-akan kita dengan Allah akan selalu terhubung. Karena hanya satu-satunya itu saja yang mempunyai getaran spiritual, membaca Alquran,” ujarnya.
Sebab Alquran adalah suatu hal suci yang langsung diturunkan Allah (munazzal), maka patut bagi setiap Muslim untuk membacanya. Pun belum mampu untuk mengamalkan seluruh kandungan Alquran, kata beliau, maka alangkah baiknya untuk memulai kebaikan niat dengan membaca Alquran dan memahaminya terlebih dahulu. Namun jika ingin mengamalkannya sambil membaca dan memahami, hal itu jauh lebih baik.