Jumat 25 Dec 2020 08:16 WIB

Kejutan Bongkar Pasang Kabinet Jokowi di Penghujung Tahun

Banyak kejutan dalam perombakan kabinet Jokowi di ujung tahun 2020 ini.

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Pelantikan menteri baru Kabinet Indonesia Maju.
Foto: Biro Pers Istana
Pelantikan menteri baru Kabinet Indonesia Maju.

REPUBLIKA.CO.ID -- Oleh Erric Permana, Umar Idris   

JAKARTA  Pada penghujung 2020, Presiden Joko Widodo merombak kabinet. Selain mengisi kekosongan dua kursi menteri karena ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yakni menteri sosial dan menteri kelautan dan perikanan, Presiden Jokowi -- begitu biasa Presiden Joko Widodo disapa-- mendepak empat menteri lainnya.

Yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Agama Fahcrul Razi, dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Sedangkan enam menteri pengganti ialah mantan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang ditunjuk sebagai Menteri Sosial.

Sandiaga Salahudin Uno yang merupakan mantan kompetitor Presiden Jokowi saat Pilpres 2019 sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.

Ketua GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas ditunjuk sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK.

Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat Muhammad Luthfi ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.

Perkuat koalisi, isu radikalisme dan intoleransi

Perombakan kabinet kali ini menimbulkan kejutan dan mengundang cukup banyak komentar dari sejumlah pengamat. Perhatian tertuju pada masuknya Sandiaga Uno, pemilihan Yaqut sebagai menteri agama, dan batalnya pelantikan wakil menteri pendidikan nasional yang sedianya diisi oleh Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'thi.

 

sumber : Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement