REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 13 Tahun 2020 untuk optimalisasi penggunaan gas pada pembangkit listrik di Indonesia, PT Perta Daya Gas (PDG) sebagai anak usaha dari PT Pertamina Gas dan PT Indonesia Power telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas ke Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) MPP Sorong 50 MW.
Seremonial dilaksanakan di PLTMG Sorong, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong Papua Barat secara virtual melalui konferensi video pada Kamis (24/12).
Direktur Utama PT Indonesia Power M Ahsin Sidqi mengucapkan terima kasih atas dukungan kepada semua pihak sehingga proses konstruksi gasifikasi PLTMG Sorong 50 MW dapat terealisasi. "Indonesia Power melalui PDG berkomitmen untuk melayani penyaluran gas guna memenuhi kebutuhan pembangkit listrik sehingga dapat beroperasi optimal," kata Ahsin.
Direktur Utama PT Malamoi Olom Wobok, Gabriel Simanjuntak, menyampaikan, selaku BUMD, Malamoi Olom Wobok menyampaikan apresiasi serta mendukung pembangunan sektor energi di Sorong. Hal itu guna mewujudkan Sorong terang.
"Kami juga siap melayani penyaluran gas bersama-sama dengan PT PDG guna memenuhi kebutuhan pembangkit PT Indonesia Power," kata Gabriel.
Direktur Komersial PT Pertamina Gas Achmad Herry Syarifuddin berharap penyelesaian proyek PDG menjadi kado spesial bagi masyarakat Sorong dalam bentuk pemenuhan energi untuk pembangkit listrik. "Semoga manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat Sorong," ungkap Herry.
Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan setelah seremonial penyelesaian pembangunan pipa gas ini di antaranya adalah commissioning infrastruktur pipa gas akan pada pada 31 Desember 2020 sampai dengan 17 Januari 2021, Commissioning MRS pada 5 sampai dengan 17 Januari 2021, first gas firing pada 18 Januari 2021. Setelah itu akan dilanjutkan commissioning peralihan mesin pembangkit Unit 1 sampai dengan Unit 5 secara bertahap dari penggunaan BBM menjadi gas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika