Jumat 25 Dec 2020 09:32 WIB

Betulkah Kita Menanggung Dosa Orang yang Kita Bicarakan?

Penyakit lidah salah satunya ghibah.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Betulkah Kita Menanggung Dosa Orang yang Kita Bicarakan?
Foto: pxhere
Betulkah Kita Menanggung Dosa Orang yang Kita Bicarakan?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Tafsir Prof. M. Quraish Shihab mengatakan penyakit lidah ada bermacam-macam, salah satunya ghibah. Ghibah terambil dari kata gaib yang artinya tidak hadir.

“Membicarakan orang lain yang tidak hadir kalau berbentuk keburukannya itu ghibah. Walaupun keburukannya itu ada padanya,” kata Quraish Shihab dalam video bertajuk Percuma Ibadah Kalau Masih Ghibah di kanal Youtube Najwa Shihab.

Baca Juga

Dia mengatakan prinsip Islam ingin membuat orang lain merasa aman, seperti seorang Muslim yang selamat dari gangguan lidah orang lain. Menyebut keburukan orang lain tidak diperbolehkan karena manusia ingin memberi rasa aman kepada sesamanya.

Seseorang yang melakukan ghibah diibaratkan seperti orang yang sedang makan daging saudaranya yang telah meninggal. Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 12:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

"Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm."

Terjemahan: “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.”

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement