Jumat 25 Dec 2020 10:19 WIB

Jaga Protokol Kesehatan, BRI Atur Jumlah Penerima BPUM

Untuk menghindari antrean, masyarakat bisa mengecek e-form BRI dahulu.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (tengah). Agar tetap menerapkan protokol kesehatan, BRI mengatur jumlah penerima BPUM yang akan mencairkan bantuan di kantor cabang BRI.
Foto: Bank BRI
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari (tengah). Agar tetap menerapkan protokol kesehatan, BRI mengatur jumlah penerima BPUM yang akan mencairkan bantuan di kantor cabang BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) telah mulai disalurkan sejak Agustus 2020 lalu. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjadi salah satu bank yang ditunjuk dalam menyalurkan bantuan tersebut kepada masyarakat.

Direktur Mikro BRI Supari menjelaskan, program BPUM diluncurkan pemerintah untuk membantu masyarakat yang memiliki usaha mikro, agar tetap bertahan masa pandemi seperti saat ini. BPUM diberikan secara langsung dengan besaran Rp 2,4 juta kepada pelaku usaha mikro yang telah memenuhi persyaratan. 

Baca Juga

Adapun syarat tersebut antara lain warga negara Indonesia, mempunyai nomor induk kependudukan (NIK), memiliki usaha mikro, bukan ASN, TNI/Polri, serta bukan pegawai BUMN/BUMD. Dalam melaksanakan pelayanan pencairan BPUM, BRI berkoordinasi dengan Satgas Covid-19, pemerintah setempat (Dinas Koperasi UKM baik tingkat 1 maupun tingkat 2), serta pihak berwajib. Termasuk dalam mengatur jumlah layanan maksimal per hari sesuai rekomendasi Satgas Covid-19 setempat. Hal itu untuk mengatur kegiatan pelayanan BPUM agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan.

BRI berupaya penyaluran BPUM dari pemerintah bisa dilakukan dengan optimal. "Oleh karena itu kami menghimbau masyarakat penerima BPUM juga mematuhi protokol kesehatan dan memanfaatkan screening e-form yang telah kami siapkan," ucap Supari dalam keterangan resmi, Jumat (25/12).

Per 17 Desember 2020, BRI telah menyalurkan BPUM kepada 7,8 juta penerima dengan nilai bantuan Rp 18,7 triliun.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement