Jumat 25 Dec 2020 14:03 WIB

Ini Cara Paling Murah Hindari Penularan Varian Baru Corona

Satgas ungkap cara paling murah hindari penularan varian baru corona.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat. Kondisi keterisian rumah sakit di berbagai saat ini sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat. Langkah strategis untuk antisipasi perlu segera dilakukan agar korban jiwa akibat Covid-19 tidak bertambah. Terlebih saat ini Indonesia segera memasuki masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/12) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat. Kondisi keterisian rumah sakit di berbagai saat ini sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat. Langkah strategis untuk antisipasi perlu segera dilakukan agar korban jiwa akibat Covid-19 tidak bertambah. Terlebih saat ini Indonesia segera memasuki masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan (Proses) untuk menghindari penularan varian baru virus corona. Varian baru virus corona yang dilaporkan muncul di Inggris mempunyai tingkat penularan yang cepat.

"Pada prinsipnya untuk menghindari varian baru virus ini adalah menjalankan protokol kesehatan yaitu dengan cara menjaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan. Apapun varian virusnya, tetap waspada dan jalankan protokol kesehatan karena itu proteksi kita," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat berbicara di konferensi virtual BNPB bertema "Mutasi Virus Corona, Bagaimana Mengatasinya?", Kamis (24/12) malam.

Baca Juga

Wikumenambahkan, penerapan prokes adalah upaya yang paling murah dan efektif kalau dijalankan oleh seluruh masyarakat. Sebab, dengan begitu virus tidak punya kesempatan untuk menular, karena setiap kali penularan terjadi, ia mengakui potensi terjadi mutasi virus itu juga terjadi. 

Artinya, Wiku melanjutkan, ketika masyarakat bisa menjaga supaya tidak terjadi penularan maka virus akan tertekan dan akhirnya tidak melakukan mutasi. Terkait kemungkinan kekebalan komunitas (herd immunity) jika terjadi mutasi virus, Wiku menegaskan, selama virus yang beredar tidak berubah secara drastis ketika terjadi penularan maka herd immunity terhadap virus tersebut bisa tercapai. 

Ia menyebutkan, syarat terbentuknya herd immunity adalah dibutuhkan orang yang kebal sembuh setelah tertular virus atau bisa juga melalui vaksinasi yang efektif dan cocok untuk virus yang beredar. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement