REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Agama sebagai rahmat dan sumber inspirasi dalam mengelola sumber daya alam sebagai penopang kehidupan di bumi sudah semestinya menjadi pedoman para aktifis yang digadang-gadang akan menjadi pemimpin di Tanah Air ini.
Pernyataan ini disampaikan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Imam Taufiq, saat menyampaikan materi Tantangan Indonesia kotemporer (2021-2030) dalam Bidang Lingkungan Hidup Dan Perubahan Iklim, pada acara Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Nasional (Diklatpimnas) yang digelar secara virtual.
“Para aktifis mahasiswa PTKI memiliki peran yang sangat penting dalam menyuarakan keagamaan yang ramah dan bijak terhadap pengelolaan lingkungan hidup,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (25/12).
Dia mengatakan, permasalahan hari ini yang muncul adalah hilangnya eco-spiritualism pada diri umat manusia. Membangun kesadaran spiritual dan upaya membangun konservasi alam harus ada pada kesadaran diri sesuai dengan ajaran keagamaan masing-masing.
Di hadapan 80 peserta yang merupakan aktifis kampus Imam Taufiq menegaskan bagaimana pentingnya peran mahasiswa dalam menangani problematika lingkungan hidup dan perubahan iklim yang saat ini semakin menghawatirkan.
Lebih lanjut dikatakan Imam, saat ini laju pembangunan global maupun nasional terus mengalami peningkatan, kondisi ini menimbulkan adanya pergeseran pola cuaca dan iklim, perubahan tata guna lahan serta peningkatan produksi gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global serta perubahan struktur bumi saat ini.
“Sebagaimana diketahui bersama bahwa persoalan lingkungan masih menjadi pekerjaan rumah bangsa Indonesia yang membutuhkan penyelesaian. Persoalan ini menjadi sangat krusial karena menyangkut kualitas kehidupan di masa mendatang,” jelas guru besar ilmu tafsir ini.
Menurutnya, perubahan iklim berdampak luas pada kehidupan masyarakat dan setiap orang memiliki andil dan peran dalam perubahan ini. “Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan sosial manusia,” jelas mantan Wakil Rektor II UIN Walisongo ini.
Di akhir penutup diskusi Imam Taufiq mengajak kepada seluruh peserta dan masyarakat pada umumnya untuk mampu menghadirkan Tuhan sebagai kekuatan untuk berkontribusi dalam menjaga dan mengayomi serta membangun alam dengan kesadaran ekologis bersama sama.