REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV--Menteri Kerjasama Regional Israel Ofir Akunis mengkonfirmasi adanya negara mayoritas Muslim kelima di Asia yang akan segera menandatangani normalisasi hubungan dengan Tel Aviv. Namun Akunis mengklarifikasi bahwa itu bukan Pakistan.
Akunis mengatakan, ada potensi dua negara lagi yang akan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Dia meramalkan bahwa Amerika akan segera mengumumkan negara lain yang setuju dengan kesepakatan damai dengan Israel. Salah satu negara tersebut dilaporkan berada di wilayah Teluk, selain Arab Saudi, yang dispekulasikan sebagai Oman. Adapun negara lain lebih jauh ke timur Israel menuju Asia, dan merupakan negara Muslim yang tidak kecil, kata dia.
Akunis menegaskan bahwa kemungkinan negara Asia itu bukan Afghanistan, Indonesia, Malaysia dan Bangladesh, negara mayoritas Muslim yang tersisa yang "tidak kecil" dan belum memiliki hubungan terbuka dengan Israel.
Indonesia pekan lalu menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan mengakui Israel sampai tuntutan dan hak-hak Palestina dipenuhi, dan Malaysia mendukung sikap itu kemarin di senatnya. Sementara itu Bangladesh mengatakan kepada kantor berita Inggris Reuters bahwa "Posisi kami tetap sama (menolak normalisasi)."
Misteri tentang negara kelima yang menormalkan hubungan dengan Israel muncul setelah empat negara Arab melakukannya tahun ini, dimulai dengan UEA pada Agustus lalu diikuti oleh Bahrain, Sudan, dan yang terbaru Maroko. Negara-negara itu semua menerima sesuatu sebagai imbalan dari Amerika Serikat atas pengakuan mereka. UEA diberi jet tempur F-35, Sudan dihapus dari daftar sponsor terorisme negara, dan Maroko mengakui kedaulatannya atas Sahara Barat.
Sumber: