REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaksanakan uji cepat (rapid test) antigen Covid-19 bagi para pengguna jalan yang melintas Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Gentong. Rapid test antigen itu dilakukan secara gratis untuk memeriksa kondisi pengguna jalan.
Koordinator Satuan Pelayanan UPPKB Gentong, Cahro mengatakan, pelaksaan rapid test antigen Covid-19 itu dilakukan untuk pengguna jalan atau pemudik yang melintasi jalur tengah Jawa Barat (Jabar). Pelaksanaan rapid test itu telah dilakukan sejak 24 Desember danbakan terus dilaksanakan hingga 4 Januari 2021.
"Targetnya adalah para pemudik yang melintas jalur ini," kata dia, Jumat (25/12).
Ia menjelaskan, UPPKB Gentong mendapat jatah 200 alat rapid test dari Kemenhub. Artinya, dalam satu hari ditargetkan ada 20 orang yang melakukan rapid test di tempat itu.
Menurut Cahro, minat masyarakat yang melintas Jalur Gentong untuk melaksanakan rapid test cukup baik. Sebab, rapid test itu dilakukan tanpa dipungut biaya. Selama dua hari pos itu beroperasi, sudah ada 30 orang yang melakukan rapid test di tempat itu.
"Kemarin ada sembilan orang, hari ini 25 orang," kata dia.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada pengemudi yang ditemukan hasilnya reaktif. Namun, jika nantinya ada yang diketahui reaktif, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 setempat untuk melakukan penanganan.
Selain di Jalur Gantong, surat yang diterima Republika, rapid test secara gratis yang digelar Kemenhub juga dilakukan di lima titik lainnya. Lima titik lain tersebut adalah Terminal Leuwipanjang Kota Bandung, Terminal Sukabumi, Terminal Guntur Melati Garut, Terminal Harjamukti Cirebon, dan Terminal Ciakar Sukabumi.
Kepala Terminal Guntur Melati Garut, Sofyan Hidayat mengatakan, sasaran rapid test antigen di tempatnya adalah para pengemudi angkutan dan calon penumpang yang hendak berangkat keluar kota. Sejak beroperasi pada Kamis lalu, sudah ada 52 orang yang menjalani rapid test di Terminal Guntur Melati.
"Kemarin kita tes 31 orang, hari ini dari pagi sampai siang ada 21 orang. Sementara siang sampai sore masih berjalan. Masih dalam pelaksanaan," kata dia saat dihubungi Republika.
Ia menjelaskan, selama 10 hari operasi itu berjalan, Terminal Guntur Garut diberikan 300 alat rapid test antigen oleh Kemenhub. Artinya, dalam satu hari setidaknya harus ada 30 orang yang menjalani rapid test.
Namun, Sofyan mengatakan, saat ini pihaknya meminta alat rapid test tambahan dari pusat sebayak 300 buah. Sebab, jumlah calon penumpang dari terminal itu cukup banyak.
"Kita sudah terima alat, tapi rencananya ada 300 alat lagi yang akan dikirim," kata dia.