REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Laporan dari pengawas perang menyebutkan bahwa rudal Israel telah menyerang Suriah, Jumat (25/12) waktu setempat. Akibat serangan tersebut sekurangnya enam milisi yang didukung Iran di Suriah terbunuh.
"Korban tewas adalah semua paramiliter asing yang bertempur bersama pasukan Presiden Bashar al-Assad," ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia seperti dikutip laman Al Arabiya, Jumat (25/12).
Menurut kepala Observatorium Suriah, Rami Abdul Rahman, rudal ditembakkan dari wilayah udara Lebanon, dan mengenai posisi yang dipegang oleh milisi yang didukung Iran di distrik Masyaf, provinsi Hama. Satu rudal juga menargetkan pusat penelitian yang dikelola pemerintah, tempat rudal permukaan-ke-permukaan dikembangkan dan disimpan.
Observatorium yang berbasis di Inggris juga mencatat, bahwa pusat penelitian di Masyaf telah beberapa kali terkena serangan Israel dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Amerika Serikat, gas sarin sedang dikembangkan di pusatnya.
Namun klaim itu dibantah oleh otoritas Suriah. Pihak Suriah mengatakan negara itu tidak memiliki senjata kimia sejak membongkar persenjataannya berdasarkan perjanjian 2013.
Kantor berita negara Suriah SANA mengatakan pertahanan udara mencegat rudal yang ditembakkan oleh Israel ke Masyaf. "Pertahanan udara kami mencegat serangan Israel di wilayah Masyaf," lapor SANA.
SANA mengatakan, pertahanan udara negara menghantam rudal "paling banyak" sebelum mencapai target mereka. Televisi pemerintah menayangkan rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan pertahanan udara menanggapi serangan Israel.