REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Soul" disebut membawa film animasi ke tingkatan yang lebih tinggi. Bukan cuma soal filosofi mengenai makna kehidupan, tapi juga sebagai film Pixar pertama dalam sejarah 25 tahun yang menampilkan pemeran utama kulit hitam.
Karakter utama Joe Gardner (disuarakan oleh Jamie Foxx) adalah seorang guru musik sekolah menengah yang ingin jadi pianis jazz. Hidupnya tidak berjalan sesuai harapan, film keluarga "Soul" tayang perdana di layanan streaming Disney+ pada Hari Natal.
Pengisi suara lainnya meliputi Phylicia Rashad, Questlove, Angela Bassett dan Daveed Diggs, sementara musik jazz dimainkan oleh Jon Batiste. Penulis dan co-director Pete Docter mengatakan bahwa film ini terasa dekat dengan pengalamannya sendiri.
Keputusan untuk memilih karakter utama sebagai musisi jazz membuatnya merasa tokoh kulit hitam adalah pilihan yang tepat. Foxx, peraih Oscar berkat perannya sebagai musisi Ray Charles pada 2005, menyambut baik kesempatan untuk mengisi suara di film "Soul".
"Saya ingin orang-orang segera menonton ini, film Pixar Disney pertama yang pemeran utamanya Afrika-Amerika. Itu yang kita butuhkan, kan?," katanya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/12).
Satu kesalahan kecil membawanya dari jalanan kota New York menuju The Great Before, yakni sebuah tempat ajaib di mana jiwa-jiwa baru mendapatkan kepribadian, kebiasaan, dan minat sebelum mereka pergi ke Bumi. Bertekad untuk kembali ke kehidupannya, Joe bekerja sama dengan sebuah jiwa yang unik, 22 (pengisi suara Tina Fey).
Tidak seperti jiwa pada umumnya, 22 yang tidak pernah tertarik untuk turun ke Bumi dan menjadi manusia. Ketika Joe berusaha untuk menunjukkan kepada 22 betapa hebatnya hidup sebagai manusia, Joe justru menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan terpenting dalam kehidupan. Docter mengatakan, film itu dibuat setelah ia merenung mengenai kehidupan.
"Banyak dari kita yang mencari tahu apa yang sedang terjadi, apa yang kita lakukan dalam hidup, kenapa kita di sini dan apa yang harus kita lakukan untuk memanfaatkannya sebaik mungkin?"
Sementara Tina Fey mengatakan film ini adalah hadiah Natal setelah menjalani tahun yang diwarnai pandemi virus corona.
"Kita sudah melewati tantangan berat. Kita bertanya-tanya tentang hidup dan apa yang kita takuti. Semoga ini jadi hadiah untuk orang yang menontonnya saat libur Natal bersama keluarga," kata Fey.