REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Sekitar 82 orang atau 0,8 persen dari 10.151 calon penumpang pesawat yang melakukan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, saat puncak Libur Natal, Kamis (24/12) dinyatakan positif Covid-19. Puluhan penumpang tersebut akhirnya dilarang untuk terbang setelah diketahui terpapar Covid-19.
“Kurang lebih ada 0,8 persen yang positif dari total penumpang pada hari itu,” kata Direktur Operasional dan Pelayanan AP II Muhammad Wasid kepada wartawan, Jumat (25/12).
Wasid menerangkan, berdasarkan standar operasional prosedur (SOP), calon penumpang yang hasil rapid test antigennya positif Covid-19 dilarang untuk terbang. Mereka diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri dan menjalani tes swab PCR.
“Kita segera sarankan isolasi mandiri dan pengecekan lanjut ke pelayanan kesehatan yang ditunjuk pemerintah untuk swab PCR, sehingga benar-benar tidak menularkan ke yang lain. Dipastikan dilarang terbang,” jelasnya.
Wasid menuturkan, dalam pelaksanaan rapid test antigen di Bandara Soekarno-Hatta, pihaknya menyiapkan tiga metode pelayanan rapid test antigen, yakni langsung datang ke lokasi (walk in), melakukan pemesanan jadwal terlebih dahulu (pre order/PO), dan tes tanpa turun dari kendaraan (drive thru). Rapid test antigen tersebut diketahui dilakukan di delapan titik.
Kedelapan lokasi itu adalah T1 (walk in service), T2 (stasiun skytrain- walk in service), T2 (Terminal 2D-pre order service), dan T3 (smmile center – walk in service). Juga T3 (area lounge umroh –pre order service), drive thru tes di lapangan parkir T3, drive thru tes di lapangan parkir T2, dan drive thru tes di lapangan parkir T1.
Dengan tersedianya sejumlah alternatif cara serta sejumlah lokasi pelayanan rapid test antigen, para calon penumpang diharapkan bisa terlayani keseluruhannya, dengan tetap menjaga penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Terutama soal kerumunan yang menjadi sebab terjadinya penyebaran virus Covid-19.